Pertamina tetapkan kontraktor EPC LNG bulan ini
A
A
A
Sindonews.com - Kebutuhan gas di Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, khususnya Medan, rata-rata akan berada pada level di atas 420,20 MMscfd hingga 2020. Sedangkan kemampuan pasokan gas tanpa adanya penambahan infrastruktur baru maksimal hanya akan mencapai 224 MMscfd, itu pun hanya akan berlangsung dalam setahun pada 2018 dengan kecenderungan akan terus turun.
"Fakta ini menunjukkan urgensi dari proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun dan proyek-proyek infrastruktur gas lainnya di kedua daerah tersebut," tutur VP Technology Direktorat Gas Pertamina, Daniel Syahputra Purba dalam siaran persnya, Rabu (17/4/2013).
Daniel mengatakan, untuk membawa sebagian gas dari terminal regasifikasi dan hub LNG Arun ke Medan dan sekitarnya, Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas, segera menetapkan pemenang kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC) pada bulan ini.
"Pipa gas dari Arun ke Medan tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2014 sehingga langsung terintegrasi dengan fasilitas terminal regasifikasi dan hub LNG Arun," tambahnya.
Sejak melakukan pengapalan perdana pada 1977, kilang LNG Arun telah mengapalkan LNG sebanyak 4.251 kargo, 1.880 kargo kondensat, 355 kargo LPG propane dan 359 kargo LPG butane, serta 211 kargo sulfur.
Selain terminal regasifikasi hub LNG Arun dan jaringan pipa gas Arun-Medan, Pertamina berencana melaksanakan proyek LPG Transshipment yang akan dimulai pada tahun depan dengan target operasi Agustus 2015.
Seperti diketahui, Pertamina telah menetapkan PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor EPC untuk proyek senilai USD80 juta tersebut. Kegiatan EPC telah dimulai sejak Maret dan diperkirakan akan tuntas dalam waktu 19 bulan.
"Fakta ini menunjukkan urgensi dari proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun dan proyek-proyek infrastruktur gas lainnya di kedua daerah tersebut," tutur VP Technology Direktorat Gas Pertamina, Daniel Syahputra Purba dalam siaran persnya, Rabu (17/4/2013).
Daniel mengatakan, untuk membawa sebagian gas dari terminal regasifikasi dan hub LNG Arun ke Medan dan sekitarnya, Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas, segera menetapkan pemenang kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC) pada bulan ini.
"Pipa gas dari Arun ke Medan tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2014 sehingga langsung terintegrasi dengan fasilitas terminal regasifikasi dan hub LNG Arun," tambahnya.
Sejak melakukan pengapalan perdana pada 1977, kilang LNG Arun telah mengapalkan LNG sebanyak 4.251 kargo, 1.880 kargo kondensat, 355 kargo LPG propane dan 359 kargo LPG butane, serta 211 kargo sulfur.
Selain terminal regasifikasi hub LNG Arun dan jaringan pipa gas Arun-Medan, Pertamina berencana melaksanakan proyek LPG Transshipment yang akan dimulai pada tahun depan dengan target operasi Agustus 2015.
Seperti diketahui, Pertamina telah menetapkan PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor EPC untuk proyek senilai USD80 juta tersebut. Kegiatan EPC telah dimulai sejak Maret dan diperkirakan akan tuntas dalam waktu 19 bulan.
(gpr)