Incar 3 blok migas, PGAS siapkan USD1 M
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mendukung kinerja perseroan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana melakukan akuisisi tiga blok minyak dan gas (migas) dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai USD1 miliar.
“Ada tiga potensi target yang sedang diproses, tapi nanti jika sudah selesai akan kita disclose karena kami masih terikat kerahasiaan dengan mitra kami,” kata Direktur Utama PGAS, Hendi Priyo Santoso usai RUPST di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dia mengaku, rencana akuisisi blok migas tersebut tetap akan diimbangi dengan peningkatan kinerja organik perusahaan, sehingga proses akuisisi yang tengah direncanankan dapat berimplikasi positif pada produksi perusahaan.
“Secara garis besar organic growth perusahaan akan tetap berjalan dari sisi pengelolaan gas, tetapi kami juga akan tetap agresif mengembangkan biota plant,” tegas Hendi.
Untuk pendanaan akuisisi tersebut, Hendi mengungkapkan, perusahaan migas pelat merah itu melihat sejumlah skema pembiayaan yang paling layak, baik dana internal, melalui pasar modal dengan menerbitkan obligasi maupun dengan pinjaman perbankan.
"Kita lihat mana yang paling feasible. Kemungkinan untuk melakukan penerbitan surat utang (obligasi) ataupun pinjaman kepada bank untuk membantu memenuhi pendanaan akuisisi tersebut. Saya tidak ingin berspekulasi, tetapi opsi terbuka. Terus terang opsi sudah ada, tetapi kami sedang membaca market, belum tentu bond atau pinjaman. Akan tetapi kalau untuk target short term kami masih bisa pakai dana sendiri,” tutur Hendi.
Sementara tahun ini, perseroan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) pada kisaran USD 250-500 juta. Sebagian besar, dana itu akan digunakan untuk ekspansi usaha.
“Ada tiga potensi target yang sedang diproses, tapi nanti jika sudah selesai akan kita disclose karena kami masih terikat kerahasiaan dengan mitra kami,” kata Direktur Utama PGAS, Hendi Priyo Santoso usai RUPST di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dia mengaku, rencana akuisisi blok migas tersebut tetap akan diimbangi dengan peningkatan kinerja organik perusahaan, sehingga proses akuisisi yang tengah direncanankan dapat berimplikasi positif pada produksi perusahaan.
“Secara garis besar organic growth perusahaan akan tetap berjalan dari sisi pengelolaan gas, tetapi kami juga akan tetap agresif mengembangkan biota plant,” tegas Hendi.
Untuk pendanaan akuisisi tersebut, Hendi mengungkapkan, perusahaan migas pelat merah itu melihat sejumlah skema pembiayaan yang paling layak, baik dana internal, melalui pasar modal dengan menerbitkan obligasi maupun dengan pinjaman perbankan.
"Kita lihat mana yang paling feasible. Kemungkinan untuk melakukan penerbitan surat utang (obligasi) ataupun pinjaman kepada bank untuk membantu memenuhi pendanaan akuisisi tersebut. Saya tidak ingin berspekulasi, tetapi opsi terbuka. Terus terang opsi sudah ada, tetapi kami sedang membaca market, belum tentu bond atau pinjaman. Akan tetapi kalau untuk target short term kami masih bisa pakai dana sendiri,” tutur Hendi.
Sementara tahun ini, perseroan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) pada kisaran USD 250-500 juta. Sebagian besar, dana itu akan digunakan untuk ekspansi usaha.
(rna)