2013, Timah bidik laba bersih Rp1 T
A
A
A
Sindonews.com - Pada tahun ini, PT Timah Tbk (TINS) menargetkan laba bersih sebesar Rp1 triliun atau tumbuh 231,7 persen dari perolehan laba bersih 2012 yang hanya sebesar Rp431,57 miliar.
"Kita targetkan Rp1 triliun tahun ini. Dua kali lipat lebih ya, boleh dong kita pasang target tinggi," kata Direktur Keuangan TINS, Akhmad Rosidi usai RUPST di Grand Melia Hotel, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Dia menerangkan, laba tersebut akan dikontribusi dari berproduksinya tambang timah di Sumatera dan Kalimantan milik perseroan yang akan mulai beroperasi pada tahun ini.
Selain itu, kenaikan harga timah yang diproyeksi akan terjadi pada tahun ini juga diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi kinerja perusahaan.
"Kita kan sudah modernisasi peralatan produksi, jadi hasil akan meningkat. Harga timah di semester II/2013 akan mengalami peningkatan menjadi USD25 ribu per ton. Kalau hari ini, harga timah USD20 ribu per ton," tegasnya.
Lebih lanjut Rosidi mengatakan, target laba bersih yang cukup signifikan tersebut, masih mungkin lebih besar lagi. Pasalnya, perusahaan timah pelat merah ini berencana melepas sejumlah aset yang nilainya sekitar Rp1 triliun.
"Jadi, target tadi belum termasuk dari penjualan aset dan tambang di Myanmar. Kalau sama penjualan aset itu bisa Rp2 triliun, laba bersihnya kita," kata Rosidi.
Sementara pendapatan usaha pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp8-9 triliun. Sementara pendapatan perseroan pada tahun lalu tercatat Rp7,8 triliun atau lebih rendah 10,6 persen dibadning tahun 2011 sebesar Rp8,75 triliun.
"Kita targetkan Rp1 triliun tahun ini. Dua kali lipat lebih ya, boleh dong kita pasang target tinggi," kata Direktur Keuangan TINS, Akhmad Rosidi usai RUPST di Grand Melia Hotel, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Dia menerangkan, laba tersebut akan dikontribusi dari berproduksinya tambang timah di Sumatera dan Kalimantan milik perseroan yang akan mulai beroperasi pada tahun ini.
Selain itu, kenaikan harga timah yang diproyeksi akan terjadi pada tahun ini juga diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi kinerja perusahaan.
"Kita kan sudah modernisasi peralatan produksi, jadi hasil akan meningkat. Harga timah di semester II/2013 akan mengalami peningkatan menjadi USD25 ribu per ton. Kalau hari ini, harga timah USD20 ribu per ton," tegasnya.
Lebih lanjut Rosidi mengatakan, target laba bersih yang cukup signifikan tersebut, masih mungkin lebih besar lagi. Pasalnya, perusahaan timah pelat merah ini berencana melepas sejumlah aset yang nilainya sekitar Rp1 triliun.
"Jadi, target tadi belum termasuk dari penjualan aset dan tambang di Myanmar. Kalau sama penjualan aset itu bisa Rp2 triliun, laba bersihnya kita," kata Rosidi.
Sementara pendapatan usaha pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp8-9 triliun. Sementara pendapatan perseroan pada tahun lalu tercatat Rp7,8 triliun atau lebih rendah 10,6 persen dibadning tahun 2011 sebesar Rp8,75 triliun.
(rna)