Indonesia harus stabil jika ingin bersaing di ASEAN
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Kadin bidang Organisasi, Pemberdayaan Daerah, dan Tata Kelola, Anindya Bakrie mengatakan, kunci penting bagi Indonesia menjelang ASEAN Economic Community (AEC) yang akan dilaksanakan pada 2015 adalah tetap menjaga konsumsi domestik dan memastikan menjadi tuan rumah di negara sendiri.
"Ya kalau AEC yang penting Indonesia itu menjaga konsumsi domestik, karena 65 persen ekonomi kita kan dari konsumsi domestik. Jadi bagaimana kita bisa total, PDB-nya 50 persen dari PDB ASEAN dengan jumlah penduduk kita yang lebih dari 50 persen dari penduduk ASEAN bisa memastikan jadi tuan rumah di negara sendiri," katanya kepada Sindonews di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Anin, panggilan akrab Anindya Bakrie mengatakan, untuk mewujudkan kondisi tersebut, kestabilan merupakan sebuah hal mutlak yang harus dijalankan dan tidak bisa dianggap enteng, "Sangat penting, karena stabilisasi nasional itu sangat penting dan dianggap enteng, bukan prasyarat tapi ini tujuan fundamental," ujarnya.
Alasannya, lanjut dia, karena tanpa kestabilan akan sulit mendapatkan nilai tambah. "Apapun bidangnya, baik bisnis, mahasiswa, LSM tanpa kestabilan susah dapat nilai tambah, tanpa itu daya saing akan berkurang. Itu yang di butuhkan agar dapat bersaing di ASEAN, termasuk APEC," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan kestabilan bukan hanya ekonomi tapi politik dan sosial. Karena itu, dia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menjangkau semua pihak.
"Kestabilan itu bukan hanya ekonomi tapi politik dan sosial, intinya bagaimana mencapai pertumbuhan yang inklusif serta dapat melibatkan berbagai macam pihak dan juga semua pemangku kepentingan dapat menikmatinya," papar dia.
"Ya kalau AEC yang penting Indonesia itu menjaga konsumsi domestik, karena 65 persen ekonomi kita kan dari konsumsi domestik. Jadi bagaimana kita bisa total, PDB-nya 50 persen dari PDB ASEAN dengan jumlah penduduk kita yang lebih dari 50 persen dari penduduk ASEAN bisa memastikan jadi tuan rumah di negara sendiri," katanya kepada Sindonews di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Anin, panggilan akrab Anindya Bakrie mengatakan, untuk mewujudkan kondisi tersebut, kestabilan merupakan sebuah hal mutlak yang harus dijalankan dan tidak bisa dianggap enteng, "Sangat penting, karena stabilisasi nasional itu sangat penting dan dianggap enteng, bukan prasyarat tapi ini tujuan fundamental," ujarnya.
Alasannya, lanjut dia, karena tanpa kestabilan akan sulit mendapatkan nilai tambah. "Apapun bidangnya, baik bisnis, mahasiswa, LSM tanpa kestabilan susah dapat nilai tambah, tanpa itu daya saing akan berkurang. Itu yang di butuhkan agar dapat bersaing di ASEAN, termasuk APEC," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan kestabilan bukan hanya ekonomi tapi politik dan sosial. Karena itu, dia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menjangkau semua pihak.
"Kestabilan itu bukan hanya ekonomi tapi politik dan sosial, intinya bagaimana mencapai pertumbuhan yang inklusif serta dapat melibatkan berbagai macam pihak dan juga semua pemangku kepentingan dapat menikmatinya," papar dia.
(izz)