Industri Italia Februari 2013 turun 4,7%
A
A
A
Sindonews.com - Industri Italia turun 4,7 persen pada Februari 2013 dibandingkan dengan bulan yang sama 2012, sebagai penurunan ke-14 berturut-turut year-on-year.
Seperti dikutip dari ANSA, Jumat (19/4/2013), Badan Statistik Nasional Italia, ISTAT mengatakan, omzet industri 1 persen lebih rendah pada Februari dibandingkan Januari tahun ini.
Demikian pula, pesanan industri jatuh 7,9 persen pada Februari dan 2,5 persen pada Januari tahun ini.
Diberitakan sebelumnya, ISTAT melaporkan, tingkat pengangguran di Italia secara mengejutkan turun menjadi 11,6 persen pada musim Februari 2013, setelah mencetak rekor tertinggi dalam 21 tahun pada Januari, sebesar 11,7 persen. Angka ini merupakan penurunan pengangguran pertama sejak Juli tahun lalu.
Sementara pengangguran kaum muda tercatat menurun menjadi 37,8 persen dari rekor tertinggi pada Januari sebesar 38,6 persen. Namun, angka tersebut 3,9 persen lebih tinggi dibandingkan Februari 2012.
Tingkat kerja (menunjukkan proporsi Italia dalam pekerjaan dari jumlah populasi) naik tipis 56,4 persen dari 56,3 persen pada Januari lalu, merupakan tingkat terendah dalam 13 tahun.
Seperti dikutip dari ANSA, Jumat (19/4/2013), Badan Statistik Nasional Italia, ISTAT mengatakan, omzet industri 1 persen lebih rendah pada Februari dibandingkan Januari tahun ini.
Demikian pula, pesanan industri jatuh 7,9 persen pada Februari dan 2,5 persen pada Januari tahun ini.
Diberitakan sebelumnya, ISTAT melaporkan, tingkat pengangguran di Italia secara mengejutkan turun menjadi 11,6 persen pada musim Februari 2013, setelah mencetak rekor tertinggi dalam 21 tahun pada Januari, sebesar 11,7 persen. Angka ini merupakan penurunan pengangguran pertama sejak Juli tahun lalu.
Sementara pengangguran kaum muda tercatat menurun menjadi 37,8 persen dari rekor tertinggi pada Januari sebesar 38,6 persen. Namun, angka tersebut 3,9 persen lebih tinggi dibandingkan Februari 2012.
Tingkat kerja (menunjukkan proporsi Italia dalam pekerjaan dari jumlah populasi) naik tipis 56,4 persen dari 56,3 persen pada Januari lalu, merupakan tingkat terendah dalam 13 tahun.
(dmd)