Lufthansa batalkan hampir seluruh penerbangan
A
A
A
Sindonews.com - Maskapai penerbangan Jerman melaporkan, pihaknya telah membatalkan hampir sebagian besar penerbangan domestik di Eropa dan enam bandara di Jerman, akibat aksi mogok karyawan dan awak kabin.
"Dari hampir 1.800 penerbangan yang direncanakan pada hari ini, kami hanya mengoperasikan 20 penerbangan jarak pendek dan menengah, serta 12 layanan jarak jauh," kata juru bicara perusahaan, seperti dikutip dari The Star, Senin (22/4/2013)
Hub utama Lufthansa di Frankfurt, Jerman, bandara terbesar ketiga di Eropa, hanya enam dari total 50 penerbangan yang melayani dan tiga dari 17 di bandara Munich.
Layanan serikat pekerja, Verdi menyebutkan, pemogokan dilakukan setelah tiga kali pembicaraan dengan manajemen tidak menemukan kesepakatan.
Verdi menuntut kenaikan gaji sebesar 5,2 persen untuk 33.000 staf Lufthansa, ditambah karyawan dari berbagai anak perusahaan, serta anggota awak kabin yang tergabung dalam serikat.
Sengketa gaji mengancam kekacauan transportasi dan perekonomian di Jerman, setelah dalam sebulan Lufthansa terpaksa membatalkan hampir 700 dari total 1.800 penerbangan karena aksi mogok.
"Aksi pemogokan 24 jam dinilai sebagai serangan berlebihan dan tidak dibenarkan mengingat keadaan masih dalam proses negosiasi," ujar anggota dewan Lufthansa, Stefan Lauer.
Sementara Verdi menuduh manajemen telah mempermainkan kekhawatiran karyawan tentang masa depan dan pekerjaan mereka, dengan menolak memberi jaminan konkret. Serikat buruh menolak tawaran manajemen yang hanya memberikan kenaikan gaji 0,4-0,6 persen.
"Dari hampir 1.800 penerbangan yang direncanakan pada hari ini, kami hanya mengoperasikan 20 penerbangan jarak pendek dan menengah, serta 12 layanan jarak jauh," kata juru bicara perusahaan, seperti dikutip dari The Star, Senin (22/4/2013)
Hub utama Lufthansa di Frankfurt, Jerman, bandara terbesar ketiga di Eropa, hanya enam dari total 50 penerbangan yang melayani dan tiga dari 17 di bandara Munich.
Layanan serikat pekerja, Verdi menyebutkan, pemogokan dilakukan setelah tiga kali pembicaraan dengan manajemen tidak menemukan kesepakatan.
Verdi menuntut kenaikan gaji sebesar 5,2 persen untuk 33.000 staf Lufthansa, ditambah karyawan dari berbagai anak perusahaan, serta anggota awak kabin yang tergabung dalam serikat.
Sengketa gaji mengancam kekacauan transportasi dan perekonomian di Jerman, setelah dalam sebulan Lufthansa terpaksa membatalkan hampir 700 dari total 1.800 penerbangan karena aksi mogok.
"Aksi pemogokan 24 jam dinilai sebagai serangan berlebihan dan tidak dibenarkan mengingat keadaan masih dalam proses negosiasi," ujar anggota dewan Lufthansa, Stefan Lauer.
Sementara Verdi menuduh manajemen telah mempermainkan kekhawatiran karyawan tentang masa depan dan pekerjaan mereka, dengan menolak memberi jaminan konkret. Serikat buruh menolak tawaran manajemen yang hanya memberikan kenaikan gaji 0,4-0,6 persen.
(dmd)