Kontraksi ekonomi Spanyol Q1/2013 mereda
A
A
A
Sindonews.com - Bank Sentral Spanyol (BoS) mengatakan, kontraksi ekonomi Spanyol mereda pada kuartal pertama (Q1) karena permintaan internal menurun pada kecepatan lebih lambat.
Dilansir dari Economic Times, Selasa (23/4/2013), bank sentral mengatakan, produk domestik bruto (PDB) turun 0,5 persen dari kuartal keempat 2012, setelah penurunan terbesar 0,8 persen pada 2009.
"Kuartal pertama 2013 melihat kelanjutan dari pola kontraksi dalam kegiatan ekonomi, meskipun pada kecepatan melemah daripada akhir 2012," kata bank sentral dalam laporan bulanan.
Penurunan tersebut sejalan dengan prediksi pemerintah, bahwa perekonomian terbesar keempat di zona euro itu akan mencatat penurunan sebesar 0,5 menjadi 0,6 persen pada kuartal tahun ini.
Permintaan internal turun 0,8 persen pada kuartal pertama, setelah jatuh 2,0 persen pada triwulan akhir 2012, akibat terbebani faktor temporer, seperti penghapusan bonus Natal untuk pekerja sektor publik.
"Namun kapasitas tabungan rumah tangga menurun, kekayaan jatuh, kegigihan pandangan pasar tenaga kerja tidak menentu dan utang tinggi menyisakan sedikit ruang konsumsi jangka pendek," katanya.
Dilansir dari Economic Times, Selasa (23/4/2013), bank sentral mengatakan, produk domestik bruto (PDB) turun 0,5 persen dari kuartal keempat 2012, setelah penurunan terbesar 0,8 persen pada 2009.
"Kuartal pertama 2013 melihat kelanjutan dari pola kontraksi dalam kegiatan ekonomi, meskipun pada kecepatan melemah daripada akhir 2012," kata bank sentral dalam laporan bulanan.
Penurunan tersebut sejalan dengan prediksi pemerintah, bahwa perekonomian terbesar keempat di zona euro itu akan mencatat penurunan sebesar 0,5 menjadi 0,6 persen pada kuartal tahun ini.
Permintaan internal turun 0,8 persen pada kuartal pertama, setelah jatuh 2,0 persen pada triwulan akhir 2012, akibat terbebani faktor temporer, seperti penghapusan bonus Natal untuk pekerja sektor publik.
"Namun kapasitas tabungan rumah tangga menurun, kekayaan jatuh, kegigihan pandangan pasar tenaga kerja tidak menentu dan utang tinggi menyisakan sedikit ruang konsumsi jangka pendek," katanya.
(dmd)