2020, kerugian akibat macet bisa capai Rp65 T
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengungkapkan, perbaikan sistem transportasi massal di Jakarta mendesak untuk segera dilakukan. Jika tidak, maka diperkirakan pada tahun 2020, kemacetan di Jakarta akan semakin parah dan diestimasi akan menyebabkan kerugian ekonomi masyarakat sebesar Rp65 triliun per tahun.
“Saat ini kerugian akibat lalulintas macet mencapai Rp12,8 triliun per tahun. Jika tanpa ada perbaikan sistem transportasi maka pada 2020 kerugian ekonomi ini bisa meningkat hingga Rp65 triliun” ujarnya dalam acara seminar “Dialog Jakarta Baru 2: Menuju Mazhab Jokowi, Perbaikan Sistem Transportasi Jakarta” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (28/05/2013).
Dono mengutip data itu berdasarkan riset SITRAMP II yang dilakukan pada tahun 2004. Menurut Dono, sistem transportasi pribadi yang selama ini lebih dominan sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan lingkungan dan tata kota. Hal ini karena dominannya transportasi pribadi menyebabkan tidak tersisanya ruang terbuka hijau.
Dono menegaskan, pembangunan proyek MRT mempunyai tujuan yang baik. Tidak hanya memberikan alternatif transportasi yang cepat, nyaman, aman, dan handal bagi masyarakat Jakarta, namun juga membuka peluang pertumbuhan Yang pasti mengurangi polusi dan kemacetan.
"Kita mewujudkan cita-cita, bukan mencari popularitas, tapi kita akan lebih senang sebagai yang memulai konstruksi MRT, yang akan selesai pembangunannya 2017," terangnya.
“Saat ini kerugian akibat lalulintas macet mencapai Rp12,8 triliun per tahun. Jika tanpa ada perbaikan sistem transportasi maka pada 2020 kerugian ekonomi ini bisa meningkat hingga Rp65 triliun” ujarnya dalam acara seminar “Dialog Jakarta Baru 2: Menuju Mazhab Jokowi, Perbaikan Sistem Transportasi Jakarta” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (28/05/2013).
Dono mengutip data itu berdasarkan riset SITRAMP II yang dilakukan pada tahun 2004. Menurut Dono, sistem transportasi pribadi yang selama ini lebih dominan sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan lingkungan dan tata kota. Hal ini karena dominannya transportasi pribadi menyebabkan tidak tersisanya ruang terbuka hijau.
Dono menegaskan, pembangunan proyek MRT mempunyai tujuan yang baik. Tidak hanya memberikan alternatif transportasi yang cepat, nyaman, aman, dan handal bagi masyarakat Jakarta, namun juga membuka peluang pertumbuhan Yang pasti mengurangi polusi dan kemacetan.
"Kita mewujudkan cita-cita, bukan mencari popularitas, tapi kita akan lebih senang sebagai yang memulai konstruksi MRT, yang akan selesai pembangunannya 2017," terangnya.
(gpr)