Pemerintah klaim MP3EI mampu kikis kemiskinan

Selasa, 28 Mei 2013 - 14:27 WIB
Pemerintah klaim MP3EI mampu kikis kemiskinan
Pemerintah klaim MP3EI mampu kikis kemiskinan
A A A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan, bahwa sejak diluncurkan pada Mei 2011, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) saat ini masih terus berjalan efektif.

Hal itu disampaikan Hatta di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) saat menjadi pembicara dalam kuliah umum bertema "Peranan Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Kualitas SDM dan Pengembangan IPTEK sebagai Salah Satu Strategi Utama Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Hatta mengajak masyarakat untuk mengingat kilas balik pada 1998. Di mana agenda besar bangsa Indonesia bertransformasi menjadi era reformasi dan menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Bahkan, banyak yang memprediksi Indonesia akan terpecah-pecah seperti Balkan.

"Saya harap mahasiswa memahami proses perjalanan bangsa. Kita mencapai keadaan saat ini hasil dari kerja keras dan keringat. Jatuh dan bangun. Akselerasi capaian yang sudah kita dapatkan. Sukses seperti Indonesia, Balkan tidak, Rusia tidak bisa mempertahankan negerinya. Kita bersyukur melampaui transisi yang dasyat. Perubahan terbesar yang terjadi memungkinkan bangsa ini jadi apapun. Sebelumnya kita terpasung," ungkap dia dalam sambutannya di Kampus UI, Depok, Selasa (28/5/2013).

Saat itu, kata Hatta, pendapatan per kapita Indonesia masih USD500. Namun, pada 10 tahun kemudian Indonesia justru masuk ke dalam G20 dimana menjadi satu negara dari 20 negara dengan ekonomi terbesar.

"Di tengah perekonomian tak menentu. Indonesia mampu meraih pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, dan pada 2025 akan kita tingkatkan menjadi 11,24 persen 2005 lewat MP3EI, pengangguran juga bisa drop ke angka 5,93 persen Ini yang terbaik," tuturnya.

Menurutnya, angka angkatan kerja saat ini sebanyak 121,2 juta, dari sebelumnya hanya 118,1 juta. "Ternyata anak-anak kita bekerja di usia produktif semakin menurun. Mereka masuk ke SMA dan perguruan tinggi," jelasnya.

SDM menjadi kunci menciptakan bangsa yang unggul. Hatta juga menegaskan bahwa pemerintah terus menekan angka kemiskinan hingga 2025 harus berada dibawah 4 persen.

"Pertumbuhan yang kita canangkan strong growth, angka kemiskinan 11,7 persen pada 2012, 11,5 persen pada 2013, dan 10,6 persen di akhir 2013, dan di bawah 4 persen pada 2025," tutur Hatta.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4723 seconds (0.1#10.140)