IHSG diperkirakan menguat terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang melanjutkan kenaikan tetapi dalam kisaran terbatas.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.103-5.220. Pola bullish engulfing terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal dalam perdagangan Rabu," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Rabu (29/5/2013).
Terbatasnya pergerakan IHSG, kata Edwin, merujuk kenaikan moderat Dow Jones dan terus melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang mencapai di atas Rp9.800.
"Adanya pelemahan ini berpotensi memberikan dampak buruk atas emiten yang punya utang besar dan berbahan baku dalam USD," kata Edwin.
Dari pasar global, Dow Jones ditutup menguat 106,29 poin (0,69 persen) di level 15.409,39, diikuti naiknya The Vix sebesar 3,5 persen pada level 14,48.
Sejumlah katalis positif menjadi alasan penguatan Dow Jones tersebut, antara lain kuatnya US consumer confidence bulan Mei tertinggi selama lima tahun terakhir.
Selain itu, ada juga berita tentang US home prices bulan Maret yang mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir serta adanya jaminan Bank Sentral Jepang (BOJ) dan zona Eropa (ECB) untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi global.
"Fantastis, takjub. Itulah statement yang akan keluar dari investor merujuk kenaikan tajam yang terjadi atas IHSG pada Selasa sebesar 91,1 poin (1,791 persen)," ujarnya.
Tetapi jika ditelisik lebih dalam, ternyata investor asing membukukan net sell Rp148 miliar atau selama dua hari saja net sell asing mencapai Rp1,45 triliun.
"Sehingga saya merasa kenaikan tajam Selasa tidak bisa sustain untuk beberapa hari ke depan, sehingga rawan profit taking," tutur dia
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.103-5.220. Pola bullish engulfing terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal dalam perdagangan Rabu," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Rabu (29/5/2013).
Terbatasnya pergerakan IHSG, kata Edwin, merujuk kenaikan moderat Dow Jones dan terus melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang mencapai di atas Rp9.800.
"Adanya pelemahan ini berpotensi memberikan dampak buruk atas emiten yang punya utang besar dan berbahan baku dalam USD," kata Edwin.
Dari pasar global, Dow Jones ditutup menguat 106,29 poin (0,69 persen) di level 15.409,39, diikuti naiknya The Vix sebesar 3,5 persen pada level 14,48.
Sejumlah katalis positif menjadi alasan penguatan Dow Jones tersebut, antara lain kuatnya US consumer confidence bulan Mei tertinggi selama lima tahun terakhir.
Selain itu, ada juga berita tentang US home prices bulan Maret yang mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir serta adanya jaminan Bank Sentral Jepang (BOJ) dan zona Eropa (ECB) untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi global.
"Fantastis, takjub. Itulah statement yang akan keluar dari investor merujuk kenaikan tajam yang terjadi atas IHSG pada Selasa sebesar 91,1 poin (1,791 persen)," ujarnya.
Tetapi jika ditelisik lebih dalam, ternyata investor asing membukukan net sell Rp148 miliar atau selama dua hari saja net sell asing mencapai Rp1,45 triliun.
"Sehingga saya merasa kenaikan tajam Selasa tidak bisa sustain untuk beberapa hari ke depan, sehingga rawan profit taking," tutur dia
(rna)