Pengurangan subsidi energi untuk sehatkan anggaran
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan mengatakan, bahwa pengurangan beban subsidi energi penting untuk menjaga kesehatan anggaran dan menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Saya harap pengurangan subsidi dapat mencapai Rp43 triliun. Sehingga jika sudah ada penghematan nantinya diharapkan dapat menimbulkan kepercayaan, yang menyebabkan banyak investor ke Indonesia," katanya dalam acara Seminar Sehari: Strategi, Peluang & tantangan bagi UMKM dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 di Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Dia menuturkan, bahwa tahun ini ada penyehatan APBN, karena subsidi sudah mencapai Rp300 triliun. Bahkan, secara akumulatif jika digabungkan dengan subsidi lain angkanya menjadi Rp360 triliun.
"Kalau direfleksikan APBN kurang sehat, Karena itu pemerintah melakuan efisiensi sehingga postur APBN akan sehat," ujarnya.
Menurutnya, peyehatan anggaran dengan mengurangi subsidi sangat penting untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia juga optimis, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6-7 persen.
Syarief menegaskan, pertumbuhan ekonomi di atas level 6 persen cukup bagus untuk Indonesia, terutama di tengah melambatnya perekonomian dunia.
"Pertumbuhan ekonomi 6 persen di Indonesia, adalah angka luar biasa di tengah terpuruknya perekonomian global," kata dia.
"Saya harap pengurangan subsidi dapat mencapai Rp43 triliun. Sehingga jika sudah ada penghematan nantinya diharapkan dapat menimbulkan kepercayaan, yang menyebabkan banyak investor ke Indonesia," katanya dalam acara Seminar Sehari: Strategi, Peluang & tantangan bagi UMKM dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 di Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Dia menuturkan, bahwa tahun ini ada penyehatan APBN, karena subsidi sudah mencapai Rp300 triliun. Bahkan, secara akumulatif jika digabungkan dengan subsidi lain angkanya menjadi Rp360 triliun.
"Kalau direfleksikan APBN kurang sehat, Karena itu pemerintah melakuan efisiensi sehingga postur APBN akan sehat," ujarnya.
Menurutnya, peyehatan anggaran dengan mengurangi subsidi sangat penting untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia juga optimis, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6-7 persen.
Syarief menegaskan, pertumbuhan ekonomi di atas level 6 persen cukup bagus untuk Indonesia, terutama di tengah melambatnya perekonomian dunia.
"Pertumbuhan ekonomi 6 persen di Indonesia, adalah angka luar biasa di tengah terpuruknya perekonomian global," kata dia.
(izz)