Penjualan karet Indonesia 2013 diharapkan tumbuh 3%

Rabu, 29 Mei 2013 - 14:42 WIB
Penjualan karet Indonesia 2013 diharapkan tumbuh 3%
Penjualan karet Indonesia 2013 diharapkan tumbuh 3%
A A A
Sindonews.com - Direktur Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Rusdan Dalimunthe mengungkapkan, untuk tahun 2013 ini, pertumbuhan penjualan karet di Indonesia diharapkan bisa mencapai 3 persen. Karena itu pengelolaan bahan akan dilakukan lebih baik dan optimal secara keseluruhan.

Dia mengatakan, di seluruh dunia, perusahaan-perusahaan besar berusaha untuk meningkatkan portofolio peralatan pendukung mereka dengan mencakup seluruh tahapan atau ukuran dalam satu produk dan pelayanan mulai dari menyediakan berbagai produk dan pelayanan dari satu sumber.

Dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan untuk melakukan spesialisasi semakin terlihat dan fokus pada industri konsumen individual terus ditingkatkan. Juga semakin meningkatnya solusi menyeluruh yang berorientasi pada aplikasi yang saat ini menyediakan spesialisasi dalam pembentukan dan engineering permesinannya.

Di Indonesia sendiri, produksi karet Indonesia meningkat secara perlahan dari 2.440.347 ton di tahun 2009 menjadi 2.990.184 ton pada 2011. Kemudian terus meningkat di tahun 2012 sebesar 3.040.376 dan diperkirakan pada tahun 2013 sebesar 3.100.000 ton. Produksi karet Indonesia masih didominasi oleh karet rakyat dengan luasan terbesar di Indonesia yang diusahakan oleh jutaan petani kecil-kecil (small farm) dan memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan devisa negara.

"Selain itu, karet rakyat mampu menyerap CO2 sebesar 121.942.555 ton per tahun yang dapat mengurangi pemanasan global (Reducing Global Warming). Dengan demikian proses produksi karet rakyat tetap dapat menjaga nilai-nilai ramah lingkungan (Environmentally Friendly Values),” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/05/2013).

Pada tahun 2011, produksi mesin plastik dan karet mencapai angka penjualan tertinggi hingga hampir 28 miliar euro. Setelah adanya pembekuan investasi di beberapa negara sepanjang krisis tahun 2008-2009, bisnis dan produksi mengalami lonjakan yang luar biasa di seluruh dunia.

Sebagai hasil dari pertumbuhan yang di atas rata-rata, produsen mesin plastik dan karet berhasil memperluas pasar global mereka dan menempati posisi teratas di pasar global. Pada November 2012 mereka mengalami angka penjualan 3,1 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ddemikian pula dengan ekspor yang bisa mencapai angka tertinggi hingga 4,4 miliar euro.

"Di Asia Tenggara, Thailand dan Indonesia terlihat menonjol dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, sementara penjualan ke India dan Cina mengalami penurunan. Jepang berada di peringkat dua sebagai eksportir mesin plastik dan karet sebesar 11,9 persen, diikuti oleh China dengan 10,8 persen, Italia 9,8 persen dan AS 6,1 persen," jelas Rusdan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6487 seconds (0.1#10.140)