Semen Indonesia jajaki tiga rekanan di Myanmar
A
A
A
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sedang menseriusi ekspansi perseroan ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan ekspor sekaligus melebarkan bentangan jaringan semen nasional di kancah internasional.
Terkait usaha tersebut, perseroan saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan tiga calon rekanan lokal di Myanmar.
"Kita sedang jajaki Myanmar. Sudah ada tiga calon rekanan lokal yang sedang kita pelajari, opsi apa yang lebih baik bagi Semen Indonesia," ujar Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto di gedung Utama SMGR, Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/5/2013) malam.
Ekspansi yang akan dilakukan perseroan, kata Dwi, bukan hanya dalam bentuk investasi namun lebih kepada kepemilikan pabrik untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi semen secara langsung terhadap perseroan.
"Ekspansi kita sifatnya bukan hanya investasi tetapi juga ingin sebagai pemain. Target tahun depan sudah deal dengan rekanan di Myanmar. Paling dekat kita akuisisi, karena kalau bangun baru akan makan waktu agak lama," jelas dia.
Dwi mengatakan, dengan ekspansi di Myanmar tersebut, pihaknya mengasumsikan dapat berkontribusi pada produksi semen perseroan hingg 1 juta ton per tahun. "Kita proyeksi Myanmar bisa kontribusi kapasitas 1 juta ton, jadi bisa mendukung permintaan semen untuk ekspor," imbuhnya.
Untuk standar kualitasnya sendiri, dia menjamin bahwa semen yang dihasilkan di Myanmar sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan perseroan.
"Jadi kita ingin melebarkan sayap bagaimana internasional itu bisa mengenal nama Semen Indonesia. Nanti kebutuhannya kita penuhi dari yang di Myanmar, jadi tidak pakai sumber nasional. Kualitas semen yang di Myanmar juga sudah sesuai standar kita, juga standar Europ," tutup dia.
Terkait usaha tersebut, perseroan saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan tiga calon rekanan lokal di Myanmar.
"Kita sedang jajaki Myanmar. Sudah ada tiga calon rekanan lokal yang sedang kita pelajari, opsi apa yang lebih baik bagi Semen Indonesia," ujar Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto di gedung Utama SMGR, Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/5/2013) malam.
Ekspansi yang akan dilakukan perseroan, kata Dwi, bukan hanya dalam bentuk investasi namun lebih kepada kepemilikan pabrik untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi semen secara langsung terhadap perseroan.
"Ekspansi kita sifatnya bukan hanya investasi tetapi juga ingin sebagai pemain. Target tahun depan sudah deal dengan rekanan di Myanmar. Paling dekat kita akuisisi, karena kalau bangun baru akan makan waktu agak lama," jelas dia.
Dwi mengatakan, dengan ekspansi di Myanmar tersebut, pihaknya mengasumsikan dapat berkontribusi pada produksi semen perseroan hingg 1 juta ton per tahun. "Kita proyeksi Myanmar bisa kontribusi kapasitas 1 juta ton, jadi bisa mendukung permintaan semen untuk ekspor," imbuhnya.
Untuk standar kualitasnya sendiri, dia menjamin bahwa semen yang dihasilkan di Myanmar sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan perseroan.
"Jadi kita ingin melebarkan sayap bagaimana internasional itu bisa mengenal nama Semen Indonesia. Nanti kebutuhannya kita penuhi dari yang di Myanmar, jadi tidak pakai sumber nasional. Kualitas semen yang di Myanmar juga sudah sesuai standar kita, juga standar Europ," tutup dia.
(izz)