Sepekan ini, IHSG terkoreksi 86,47 poin
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mengalmi koreksi 86,47 poin atau di bawah pekan sebelumnnya yang naik 9,41 poin atau 0,18 persen.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan bahwa penurunan ini juga terjadi pada indeks utama lainnya, Seperti IDX 30 memimpin penurunan 3,95 persen, diikuti indeks JII dan LQ45 yang masing-masing anjlok 3,52 persen dan 3,47 persen.
"Hanya indeks DBX yang mengalami penguatan, dengan naik 1,05 persen," kata dia dalam risetnya, Minggu (2/6/2013).
Di sisi lain, Reza menambahkan, laju indeks sektoral Sepanjang pekan ini tidak jauh berbeda, dimana mayoritas mengalami penurunan. Namun, hanya tiga sektor yang menguat, yaitu indeks properti naik 8,9 persen, perkebunan menguat 2,54 persen dan perdagangan naik 1,57 persen.
Reza menjelaskan, faktor yang mempengaruhi IHSG selama pekan ini, diantaranya melemahnya bursa saham Eropa akibat kenaikan jumlah pengangguran du Jerman dan saham Amerika Serikat (AS) akibat skeptisnya pelaku pasar terhadap rilis kenaikan data-data ekonomi AS lantaran kekhawatiran penarikan stimulus The Fed.
Selain itu, harga saham-saham produsen energi tertekan dan proyeksi penurunan ekonomi China oleh IMF, pelaku pasar terimbas penilaian IMF yang menurunkan prospek pertumbuhan China, sehingga lebih banyak menahan diri dan kembali naiknya mata uang yen.
IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (31/5/2013) keluar dari level 5.100. IHSG mengalami tekanan jual oleh investor asing dan berakhir terkoreksi 61,02 poin atau 1,19 persen ke level 5.068,63.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan bahwa penurunan ini juga terjadi pada indeks utama lainnya, Seperti IDX 30 memimpin penurunan 3,95 persen, diikuti indeks JII dan LQ45 yang masing-masing anjlok 3,52 persen dan 3,47 persen.
"Hanya indeks DBX yang mengalami penguatan, dengan naik 1,05 persen," kata dia dalam risetnya, Minggu (2/6/2013).
Di sisi lain, Reza menambahkan, laju indeks sektoral Sepanjang pekan ini tidak jauh berbeda, dimana mayoritas mengalami penurunan. Namun, hanya tiga sektor yang menguat, yaitu indeks properti naik 8,9 persen, perkebunan menguat 2,54 persen dan perdagangan naik 1,57 persen.
Reza menjelaskan, faktor yang mempengaruhi IHSG selama pekan ini, diantaranya melemahnya bursa saham Eropa akibat kenaikan jumlah pengangguran du Jerman dan saham Amerika Serikat (AS) akibat skeptisnya pelaku pasar terhadap rilis kenaikan data-data ekonomi AS lantaran kekhawatiran penarikan stimulus The Fed.
Selain itu, harga saham-saham produsen energi tertekan dan proyeksi penurunan ekonomi China oleh IMF, pelaku pasar terimbas penilaian IMF yang menurunkan prospek pertumbuhan China, sehingga lebih banyak menahan diri dan kembali naiknya mata uang yen.
IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (31/5/2013) keluar dari level 5.100. IHSG mengalami tekanan jual oleh investor asing dan berakhir terkoreksi 61,02 poin atau 1,19 persen ke level 5.068,63.
(rna)