Pelindo II klaim kegiatan di Tanjung Priok normal
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino mengklaim bahwa kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok berlangsung seperti biasa, dengan jumlah kapal yang dilayani untuk sandar dan bongkar muat sekitar 20 kapal.
"Kapal yang dateng ke pelabuhan masih normal dan bongkar muat tidak terganggu sama sekali. Jadi tidak benar kalau ada kerugian bernilai miliaran," kata Lino dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Kendati demikian, Lino menjelaskan, memang arus barang ke luar pelabuhan mengalami gangguan karena truk kontainer yang keluar dari pelabuhan tidak bisa keluar karena dihalangi oleh oknum pengusaha angkutan barang yang merasa dirugikan.
"Sebenarnya pengusaha jasa angkutan barang yang mau operasi juga banyak. Banten dan Jawa Barat tetap bekerja, hanya ada yang melarang untuk operasi. Nah ini yang menjadi masalah, harus dibereskan supaya tidak terjadi lagi," jelasnya.
Seperti diketahui, perusahaan jasa pelabuhan, yang tergabung dalam beberapa asosiasi mulai melakukan mogok operasi pada hari ini di sejumlah pelabuhan di Indonesia.
"Jadi, hari ini kita tidak melakukan kegiatan. Pelabuhan sepi karena semuanya tidak melakukan kegiatan. Truk-truk kita juga diparkir di garasi," kata Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Fowarder Indonesia (ALFI), Iskandar Zulkarnain.
Aksi mogok operasi sejumlah asosiasi, seperti ALFI, Indonesian National Shipowners Association (INSA), Asosiasi Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dan Forum Komunikasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) dilakukan sebagai aksi protes lantaran Pelindo II banyak membentuk anak usaha di luar bisnis pengelolaan kepelabuhan, sehingga mengancam bisnis pengusaha pelayaran dan logistik swasta.
"Kapal yang dateng ke pelabuhan masih normal dan bongkar muat tidak terganggu sama sekali. Jadi tidak benar kalau ada kerugian bernilai miliaran," kata Lino dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Kendati demikian, Lino menjelaskan, memang arus barang ke luar pelabuhan mengalami gangguan karena truk kontainer yang keluar dari pelabuhan tidak bisa keluar karena dihalangi oleh oknum pengusaha angkutan barang yang merasa dirugikan.
"Sebenarnya pengusaha jasa angkutan barang yang mau operasi juga banyak. Banten dan Jawa Barat tetap bekerja, hanya ada yang melarang untuk operasi. Nah ini yang menjadi masalah, harus dibereskan supaya tidak terjadi lagi," jelasnya.
Seperti diketahui, perusahaan jasa pelabuhan, yang tergabung dalam beberapa asosiasi mulai melakukan mogok operasi pada hari ini di sejumlah pelabuhan di Indonesia.
"Jadi, hari ini kita tidak melakukan kegiatan. Pelabuhan sepi karena semuanya tidak melakukan kegiatan. Truk-truk kita juga diparkir di garasi," kata Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Fowarder Indonesia (ALFI), Iskandar Zulkarnain.
Aksi mogok operasi sejumlah asosiasi, seperti ALFI, Indonesian National Shipowners Association (INSA), Asosiasi Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dan Forum Komunikasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) dilakukan sebagai aksi protes lantaran Pelindo II banyak membentuk anak usaha di luar bisnis pengelolaan kepelabuhan, sehingga mengancam bisnis pengusaha pelayaran dan logistik swasta.
(rna)