Golden Eagle siapkan capex USD42 Juta

Senin, 03 Juni 2013 - 16:39 WIB
Golden Eagle siapkan...
Golden Eagle siapkan capex USD42 Juta
A A A
Sindonews.com - Emiten tambang batu bara, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) selama lima tahun ke depan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD42 juta. Capex ini guna meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan batu bara.

Presiden Direktur Golden Eagle Energy, Hendra Surya mengatakan bahwa dana capex tersebut berasal dari pinjaman Bank Permata sebesar USD30 juta dan kas internal perusahaan senilai USD12 juta. Dana belanja modal tersebut sebagian besar dialokasikan perseroan untuk anak usahan PT Triaryani.

"Dana capex akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan pembelian alat berat guna memproduksi batu bara melalui PT Triaryani," kata Hendra usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) SMMT di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (6/3/2013).

Dengan dana capex yang disuntikan perseroan, dia berharap PT Triaryani bisa meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan menjadi 5,5 juta ton batu bara per tahun, dari eksisting saat ini hanya 1,25 juta ton batu bara per tahun. Sedangkan hingga kuartal I/2013 serapan capex baru mencapai USD2 juta.

"Penjualan batu bara milik Triaryani dengan pihak pembeli cukup signifikan dalam waktu 1-2 tahun ke depan. Kita targetkan memproduksi dan menjual 2 juta ton batu bara bertahap hingga mencapai 5,5 juta ton batu bara per tahunnya. Cadangan Triaryani juga masih dapat ditingkatkan melalu eksplorasi tambahan," ujar Hendra.

Sebagai catatan, PT Triaryani pada Maret 2013 lalu meraih kredit dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) senilai USD35,05 juta, yang terdiri dari USD30 juta untuk capex dan USD5 juta untuk modal kerja.

Pinjaman itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek pengembangan tambang PT Triaryani termasuk akuisisi lahan tambang. Selain itu, akuisisi lahan, pembangunan dan infrastruktur jalan dan tambang, jembatan dari lokasi tambang menuju pelabuhan.

"Tahun ini Golden Eagle Energi melalui dua anak usaha, yaitu Triaryani dan International Prima Coal (IPC) membidik peningkatan pendapatan sebesar 10-15 persen dibandingkan perolehan tahun lalu," jelas Hendra.

Sepanjang tahun lalu, SMMT membukukan pendapatan sebesar Rp24 miliar atau naik 152 persen dibanding tahun 2011 sebesar Rp9,54 miliar. Sedangkan laba bersih perseroan pada 2012 sebesar Rp14,3 miliar atau naik 88,15 persen dari tahun sebelumnya hanya Rp7,6 miliar.

Perseroan pada 2011 masih bergerak di lini usaha ritel konsumsi, hingga pada 2012 mengakusisi beberapa perusahaan pertambangan batu bara.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7085 seconds (0.1#10.140)