Chatib: Pertumbuhan 6,3% bukan karena mengalah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri mengatakan, penentuan angka asumsi makro yang ditetapkan Badan Anggaran (Banggar) DPR bukan karena pemerintah mengalah kepada DPR.
Namun, Chatib percaya selama enam bulan ke depan diperkirakan konsumsi domestik akan mulai tumbuh karena menjelang tahun politik. Hal tersebut baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya ditargetkan pemerintah sebesar 6,2 persen.
"Saya kira ini bukan soal mengalah, tetapi ada hal-hal yang saya kira memang mungkin dan masuk akal. Contohnya enam bulan ke depan kita akan masuk ke dalam bulan-bulan di mana kampanye mulai dilakukan," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam.
Menurutnya, hal tersebut akan meningkatkan kontribusi konsumsi menjadi 5 persen dan otomatis meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Ini sedikit banyak akan mendorong konsumsi. Sehingga asumsi forecast kita 4,9 persen mengalami kenaikan sedikit sekali menjadi 5 persen. Sekarang pertumbuhan ekonomi berada di asumsi 5,17 persen," papar dia.
Menkeu mengatakan, dengan konsumsi rumah tangga dan extra effort (usaha tambahan) dari pemerintah maka target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada 2013 dirasa cukup beralasan untuk dicapai.
Dia menjelaskan, dengan konsumsi rumah tangga yang meningkat karena adanya pemilu, maka pertumbuhan bisa sedikit lebih tinggi. Dengan petimbangan seperti itu maka growth untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan 5 persen.
"Jadi kami melihat 6,3 persen adalah growth dengan extra effort dari pemerintah. Harus kita kejar," pungkas Chatib.
Namun, Chatib percaya selama enam bulan ke depan diperkirakan konsumsi domestik akan mulai tumbuh karena menjelang tahun politik. Hal tersebut baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya ditargetkan pemerintah sebesar 6,2 persen.
"Saya kira ini bukan soal mengalah, tetapi ada hal-hal yang saya kira memang mungkin dan masuk akal. Contohnya enam bulan ke depan kita akan masuk ke dalam bulan-bulan di mana kampanye mulai dilakukan," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam.
Menurutnya, hal tersebut akan meningkatkan kontribusi konsumsi menjadi 5 persen dan otomatis meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Ini sedikit banyak akan mendorong konsumsi. Sehingga asumsi forecast kita 4,9 persen mengalami kenaikan sedikit sekali menjadi 5 persen. Sekarang pertumbuhan ekonomi berada di asumsi 5,17 persen," papar dia.
Menkeu mengatakan, dengan konsumsi rumah tangga dan extra effort (usaha tambahan) dari pemerintah maka target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada 2013 dirasa cukup beralasan untuk dicapai.
Dia menjelaskan, dengan konsumsi rumah tangga yang meningkat karena adanya pemilu, maka pertumbuhan bisa sedikit lebih tinggi. Dengan petimbangan seperti itu maka growth untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan 5 persen.
"Jadi kami melihat 6,3 persen adalah growth dengan extra effort dari pemerintah. Harus kita kejar," pungkas Chatib.
(izz)