Kemenakertrans kembangkan inkubator wirausaha

Selasa, 11 Juni 2013 - 16:06 WIB
Kemenakertrans kembangkan...
Kemenakertrans kembangkan inkubator wirausaha
A A A
Sindonews.com - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berupaya mengembangkan program kewirausahaan. Salah satunya melalui model pengembangan inkubasi bisnis/inkubasi wirausaha yang telah ditetapkan berdasarkan Perpres No 27/2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha.

Inkubator bisnis adalah lembaga intermediasi, salah satu wahana yang efektif untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan, kemampuan, jejaring, dan wawasan berusaha.

Sekjen Kemenakertrans, Muchtar Luthfie mengatakan, untuk mendukung pengembangan inkubator wirausaha, pihaknya sepakat memperkuat kerja sama dengan tujuh negara di kawasan Asia Pasifik yang tergabung dalan Forum Inkubator Asia Pasific.

Menurutnya, forum ini merupakan pelatihan spesifik, karena ada pendampingan atau incubation selama pelatihan dan setelah pelatihan.

"Dengan pendampingan ini ternyata hasilnya cukup memuaskan. Kalau tidak dengan pendampingan hanya pelatihan, biasanya yang menjadi entrepreneur itu 20 persen terus tahun kedua menurun 10 persen dan dikhawatirkan tahun ketiga jadi sedikit," kata dia dalam rilisnya, Selasa (11/6/2013).

Forum ini dihadiri perwakilan dari tujuh negara, yakni Jepang, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, dan Malaysia serta lembaga-lembaga inkubator bisnis yang ada di Indoensia.

Muchtar menjelaskan, proses inkubasi terhadap peserta inkubasi (tenant) melalui pembinaan, pendampingan dan pengembangan yang diberikan inkubator wirausaha kepada peserta atau calon wirausahawan yang menjalani inkubasi. Sehingga diharapkan mampu melahirkan/menciptakan dan menumbuhkembangkan wirausaha baru yang tangguh, kreatif, dan profesional.

"Dengan pendampingan atau incubation ini akan semakin berkembang. Selain itu juga akan mempertemukan dengan para entrepreneur dan buyer yang tentunya akan membeli produk-produk. Sehingga mereka yang berwirausaha dapat berkembang karena produknya ada yang menampung dan membeli," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7342 seconds (0.1#10.140)