Akses keuangan masyarakat masih rendah

Selasa, 11 Juni 2013 - 16:24 WIB
Akses keuangan masyarakat...
Akses keuangan masyarakat masih rendah
A A A
Sindonews.com - Akses masyarakat Indonesia terhadap jasa keuangan (financial inclusion) masih sangat rendah, terutama di pelosok desa. Rendahnya index inklusi menyebabkan lambatnya pertumbuhan serta pemerataan ekonomi kawasan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jabar dan Benten, Dian Ediana Rae mengatakan, index akses keuangan masyarakat Indonesia terhadap perbankan dan jasa keuangan lainnya masih di bawah 20 persen.

Menurut dia, angka tersebut masih sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 250 juta orang.

"Index Indonesia tercatat terendah dibandingkan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara," katanya saat Seminar Financial Inclusion di Kantor BI wilayah VI Jabar Banten, Kota Bandung, Selasa 911/6/2013).

Di Thailand, kata dia, index keuangan mencapai 78 persen, Malaysia sebesar 67 persen, Filipina mencapai 27 persen, dan Vietnam sebesar 21 persen.

Dian menjelaskan, rendahnya akses keuangan masyarakat Indonesia disebabkan beberapa faktor. Permasalahan yang sering menghambat di antaranya, anggapan masyarakat pedesaan bahwa akses ke bank masih sulit dan berbelit.

Kondisi tersebut menyebabkan akses keuangan mnasyarakat masih didominasi masyarakat perkotaan. Pihaknya mengakui, sebagian besar lembaga keuangan menganggap nasabah kecil tidak mendatangkan keuntungan.

Akibatnya, kata dia, beberapa produk perbankan didesain untuk nasabah dengan pendapatan tertentu, terutama masyarakat perkotaan. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," pungkas Dian.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0846 seconds (0.1#10.140)