Kebutuhan semen di Yogyakarta naik 19,4%
A
A
A
Sindonews.com - Kebutuhan semen di Kota Yogyakarta pada awal 2013 naik 19,4 persen dibanding 2012. Jika pada 2012 kebutuhan semen mencapai 239,9 ribu ton, kini diawal tahun ini sudah mencapai 286,4 ribu ton.
Kepala Departemen Pengembangan Pemasaran PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Rudi Hartono mengatakan, peningkatan kebutuhan semen ini tidak hanya terjadi di Yogyakarta. Namun secara nasional semuanya mengalami peningkatan.
Hanya saja pertumbuhan kebutuhan di Yogyakarta di atas peningkatan nasional yang naik 8,6 persen. "Secara nasional kebutuhan semen naik. Di Yogyakarta pada awal 2013 ini naik 19,4 persen," kata Rudi, Kamis (13/6/2013).
Menurutnya, kebutuhan semen nasional pada 2012 mencapai 16,68 juta ton. Sementara, tahun ini sudah mencapai 18,12 juta ton. Pihaknya meyakini kenaikan ini masih akan terus berlangsung hingga menjelang Lebaran.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat yang membangun rumah atau merenovasi rumah, yang khusus dilakukan untuk menyambut Lebaran. Kondisi ini membuat para pedagang menambah stok semen.
Akibatnya, lanjut dia, pada Juni dan Juli ini akan menjadi puncak pertumbuhan semen. Setelah itu, akan kembali mengalami penurunan, dan kembali naik di akhir tahun. "Kita prediksi pertumbuhan ini masih akan terus terjadi sampai Ramadan," ujar Rudi.
Kepala Departemen Pengembangan Pemasaran PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Rudi Hartono mengatakan, peningkatan kebutuhan semen ini tidak hanya terjadi di Yogyakarta. Namun secara nasional semuanya mengalami peningkatan.
Hanya saja pertumbuhan kebutuhan di Yogyakarta di atas peningkatan nasional yang naik 8,6 persen. "Secara nasional kebutuhan semen naik. Di Yogyakarta pada awal 2013 ini naik 19,4 persen," kata Rudi, Kamis (13/6/2013).
Menurutnya, kebutuhan semen nasional pada 2012 mencapai 16,68 juta ton. Sementara, tahun ini sudah mencapai 18,12 juta ton. Pihaknya meyakini kenaikan ini masih akan terus berlangsung hingga menjelang Lebaran.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat yang membangun rumah atau merenovasi rumah, yang khusus dilakukan untuk menyambut Lebaran. Kondisi ini membuat para pedagang menambah stok semen.
Akibatnya, lanjut dia, pada Juni dan Juli ini akan menjadi puncak pertumbuhan semen. Setelah itu, akan kembali mengalami penurunan, dan kembali naik di akhir tahun. "Kita prediksi pertumbuhan ini masih akan terus terjadi sampai Ramadan," ujar Rudi.
(izz)