Harga minyak dunia kembali jatuh
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak global hari ini kembali merosot, setelah peningkatan mengejutkan stok minyak mentah AS, disusul kerugian akibat gejolak di Turki.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun 17 sen menjadi USD103,32 per barel di London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 32 sen menjadi USD95,56 per barel.
"Banyak yang mengharapkan penarikan stok musiman, bertepatan dengan musim mengemudi di AS berjalan baik, tapi hal itu tidak terjadi," kata David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets, Sydney, seperti dilansir dari AFP, Kamis (13/6/2013).
Administrasi Informasi Energi AS melaporkan, persediaan minyak mentah AS naik 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni, bukannya penurunan 400.000 barel, seperti perkiraan analis yang disurvei Dow Jones Newswires.
Data ini menunjukkan pelemahan permintaan di konsumen minyak mentah terbesar dunia selama musim panas, di saat warga Amerika secara tradisional turun ke jalan untuk liburan.
Lenox menambahkan, ketakutan di kalangan investor tentang protes nasional di Turki menimbulkan kerugian pada perdagangan minyak. "Pasar mengamati dengan seksama situasi di Turki, apakah bisa menyebabkan guncangan pasokan di tempat lain Timur Tengah," ujarnya.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun 17 sen menjadi USD103,32 per barel di London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 32 sen menjadi USD95,56 per barel.
"Banyak yang mengharapkan penarikan stok musiman, bertepatan dengan musim mengemudi di AS berjalan baik, tapi hal itu tidak terjadi," kata David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets, Sydney, seperti dilansir dari AFP, Kamis (13/6/2013).
Administrasi Informasi Energi AS melaporkan, persediaan minyak mentah AS naik 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni, bukannya penurunan 400.000 barel, seperti perkiraan analis yang disurvei Dow Jones Newswires.
Data ini menunjukkan pelemahan permintaan di konsumen minyak mentah terbesar dunia selama musim panas, di saat warga Amerika secara tradisional turun ke jalan untuk liburan.
Lenox menambahkan, ketakutan di kalangan investor tentang protes nasional di Turki menimbulkan kerugian pada perdagangan minyak. "Pasar mengamati dengan seksama situasi di Turki, apakah bisa menyebabkan guncangan pasokan di tempat lain Timur Tengah," ujarnya.
(dmd)