PLN resmikan CGN terbesar di dunia
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan penampungan gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG) terbesar di dunia, di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati, Pasuruan, Jawa Timur dengan total kapasitas 300 megawatt (mw).
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menuturkan desain PLTGU utamanya menggunakan bahan bakar gas denngan kapasitas 15 BBTUD. Penggunaan gas untuk mesin pembangkit akan memperpanjang jarak antar masa pemeliharaan.
"Selain itu, mesin relatif lebih awet jika menggunakan bahan bakar gas, jika dibandingkan terpaksa harus membakar BBM, sehingga biaya pemeliharaan mesin pun akan berkurang," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Menurut dia, keutamaan dari kontrak pasokan gas kali ini adalah terpakai atau tidak terpakai tetap harus bayar. Sementara, terkait dengan kebutuhan sistem ketenagalistrikan ada kalanya dalam satu hari pembangkit tidak beroperasi karena kebutuhan listrik tidak terlalu tinggi, sehingga gas dapat dihemat.
"Sehingga punya keuntungan ganda, yakni kerugian bisa diminimalisir, dan saat beban puncak tidak perlu menggunakan BBM," kata dia.
Sementara itu Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki mengatakan bahwa PLN diperkirakan bisa menghemat BBM senilai Rp2,88 miliar per hari setelah PLTGU Grati ini beroperasi.
"BBM yang digantikan CNG sekitar USD300.000 per hari atau setara Rp2,88 miliar per hari," kata dia.
Dikatakannya, CNG hanya akan digunakan PLTGU Grati ketika beban puncak. Selain itu, juga tengah membangun penampungan CNG yang lebih besar dari Grati berlokasi di PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah dan PLTGU Muara Tawar, Bekasi, Jawa Barat dengan kapasitas masing-masing 22 BBTUD dan 20 BBTUD.
"Kedua penampungan CNG ditargetkan beroperasi Desember 2013," katanya.
Perlu diketahui bahwa PLTGU Grati terdiri dari dua blok yang saat ini mendapatkan suplai gas sebesar 90 BBTUD dari Santos melalui sumur Oyong dan Wortel. Adapun suplai gas ini sanggup memasok 3 gas turbine (combined cycle) blok 1 masing-masing sebesar 100 MW.
Sedangkan, Blok 2 (open cycle) berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker) denganmenggunakan bahan bakar HSD. Dengan adanya CNG Plant, maka Indonesia Power akan bisa mengoperasikan Blok 2 sebagai pemikul beban puncak tanpa menggunakan BBM.
Pengunaan bahan bakar gas melalui Fasilitas CNG juga berdampak signifikan dengan lingkungan hidup. Sumbangan PLN terhadap penurunan emisi dunia dari pengoperasian CNG Plant PLTGU Grati Blok II diestimasikan sebagai berikut : sekitar 254 ribu ton CO2 pertahun, 126,5 ton kadar SO2 pertahun dan 3500 ton kadar NO2 pertahun.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menuturkan desain PLTGU utamanya menggunakan bahan bakar gas denngan kapasitas 15 BBTUD. Penggunaan gas untuk mesin pembangkit akan memperpanjang jarak antar masa pemeliharaan.
"Selain itu, mesin relatif lebih awet jika menggunakan bahan bakar gas, jika dibandingkan terpaksa harus membakar BBM, sehingga biaya pemeliharaan mesin pun akan berkurang," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Menurut dia, keutamaan dari kontrak pasokan gas kali ini adalah terpakai atau tidak terpakai tetap harus bayar. Sementara, terkait dengan kebutuhan sistem ketenagalistrikan ada kalanya dalam satu hari pembangkit tidak beroperasi karena kebutuhan listrik tidak terlalu tinggi, sehingga gas dapat dihemat.
"Sehingga punya keuntungan ganda, yakni kerugian bisa diminimalisir, dan saat beban puncak tidak perlu menggunakan BBM," kata dia.
Sementara itu Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki mengatakan bahwa PLN diperkirakan bisa menghemat BBM senilai Rp2,88 miliar per hari setelah PLTGU Grati ini beroperasi.
"BBM yang digantikan CNG sekitar USD300.000 per hari atau setara Rp2,88 miliar per hari," kata dia.
Dikatakannya, CNG hanya akan digunakan PLTGU Grati ketika beban puncak. Selain itu, juga tengah membangun penampungan CNG yang lebih besar dari Grati berlokasi di PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah dan PLTGU Muara Tawar, Bekasi, Jawa Barat dengan kapasitas masing-masing 22 BBTUD dan 20 BBTUD.
"Kedua penampungan CNG ditargetkan beroperasi Desember 2013," katanya.
Perlu diketahui bahwa PLTGU Grati terdiri dari dua blok yang saat ini mendapatkan suplai gas sebesar 90 BBTUD dari Santos melalui sumur Oyong dan Wortel. Adapun suplai gas ini sanggup memasok 3 gas turbine (combined cycle) blok 1 masing-masing sebesar 100 MW.
Sedangkan, Blok 2 (open cycle) berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker) denganmenggunakan bahan bakar HSD. Dengan adanya CNG Plant, maka Indonesia Power akan bisa mengoperasikan Blok 2 sebagai pemikul beban puncak tanpa menggunakan BBM.
Pengunaan bahan bakar gas melalui Fasilitas CNG juga berdampak signifikan dengan lingkungan hidup. Sumbangan PLN terhadap penurunan emisi dunia dari pengoperasian CNG Plant PLTGU Grati Blok II diestimasikan sebagai berikut : sekitar 254 ribu ton CO2 pertahun, 126,5 ton kadar SO2 pertahun dan 3500 ton kadar NO2 pertahun.
(rna)