Warga Depok ramai-ramai isi bensin full tank
Warga Depok ramai-ramai isi bensin full tank
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), para konsumen pengguna kendaraan pribadi memadati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Salah satunya, SPBU 3416406 di Jalan Margonda Raya mengaku kebanjiran konsumen selama dua hari terakhir.
Petugas SPBU Al Silalahi mengatakan kenaikan penjualan terjadi sejak tanggal 16 Juni lalu dari 16 ton premium sehari menjadi 19 ton per hari. Sebagian besar bahkan mengisi tangki kendaraannya hingga penuh.
"Naik 3 ton, dari biasanya penjualan hanya 16 ton. Sepertinya konsumen sengaja menyimpan stok bahkan rata-rata mengisi sampai full tank, mereka konsumen biasa saya juga sampai bingung banyak banget dari mana datangnya, ada plat nomer B, ada juga F yang baru pulang kerja," tuturnya kepada wartawan, Selasa (18/06/2013).
Al mengaku memang kendaraan pribadi jauh lebih banyak mengincar premium ketimbang pertamax. Sehari, dia biasa menjual pertamax 700-900 kiloliter (kl).
"Siapa sih yang enggak mau beli bensin murah, karena itu pasti kami juga ada kecemasan menjelang jam 00.00 WIB pemerintah menaikkan harga BBM, kami akan antisipasi. Saat antrean panjang, tetapi harga sudah lewat jam 00.00 WIB, maka antrean kami stop dengan melibatkan personel polisi," tegasnya.
Al menengarai adanya keterlambatan penyaluran BBM ke berbagai daerah disebabkan oleh dampak unjuk rasa mahasiswa yang banyak menahan tangki milik Pertamina. "Barangkali karena macet, atau demo mahasiswa, jadi Pertamina agak terlambut menyalurkannya," ungkapnya.
Sementara itu, penjualan BBM di SPBU 3416908 Kelapa Dua Depok masih terlihat normal dan tak ada antrean kendaraan. Sehari SPBU tersebut mendapat jatah 24 kiloliter premium.
"Belum terpengaruh, masih normal, pengiriman juga biasa, enggak tersendat, SPBU kami juga masih dijaga tiga polisi," ungkap pengawas SPBU, Kosasih.
Petugas SPBU Al Silalahi mengatakan kenaikan penjualan terjadi sejak tanggal 16 Juni lalu dari 16 ton premium sehari menjadi 19 ton per hari. Sebagian besar bahkan mengisi tangki kendaraannya hingga penuh.
"Naik 3 ton, dari biasanya penjualan hanya 16 ton. Sepertinya konsumen sengaja menyimpan stok bahkan rata-rata mengisi sampai full tank, mereka konsumen biasa saya juga sampai bingung banyak banget dari mana datangnya, ada plat nomer B, ada juga F yang baru pulang kerja," tuturnya kepada wartawan, Selasa (18/06/2013).
Al mengaku memang kendaraan pribadi jauh lebih banyak mengincar premium ketimbang pertamax. Sehari, dia biasa menjual pertamax 700-900 kiloliter (kl).
"Siapa sih yang enggak mau beli bensin murah, karena itu pasti kami juga ada kecemasan menjelang jam 00.00 WIB pemerintah menaikkan harga BBM, kami akan antisipasi. Saat antrean panjang, tetapi harga sudah lewat jam 00.00 WIB, maka antrean kami stop dengan melibatkan personel polisi," tegasnya.
Al menengarai adanya keterlambatan penyaluran BBM ke berbagai daerah disebabkan oleh dampak unjuk rasa mahasiswa yang banyak menahan tangki milik Pertamina. "Barangkali karena macet, atau demo mahasiswa, jadi Pertamina agak terlambut menyalurkannya," ungkapnya.
Sementara itu, penjualan BBM di SPBU 3416908 Kelapa Dua Depok masih terlihat normal dan tak ada antrean kendaraan. Sehari SPBU tersebut mendapat jatah 24 kiloliter premium.
"Belum terpengaruh, masih normal, pengiriman juga biasa, enggak tersendat, SPBU kami juga masih dijaga tiga polisi," ungkap pengawas SPBU, Kosasih.
(gpr)
Explore More