PLN jamin pasokan listrik industri di Bantaeng
A
A
A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) menjamin ketersediaan pasokan listrik terhadap industri pengolahan biji nikel (smelter) dan biji besi (mangan) yang dibangun di Kabupaten Bantaeng.
Hal itu ditegasklan Diretur Utama (Dirut) PT PLN, Nur Pamudji saat penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pasokan listrik 134 MW di rumah jabatan Bupati Bantaeng, Sabtu (22/6/2013).
MoU dilakukan terhadap tiga perusahaan tambang nikel masing-masing PT Titan Mineral Utama sebesara 60 MW, PT Cinta Jaya (35 MW) dan PT Cheng Feng Mining (39 MW). Penandatangan dilakukan Dirut PT PLN Nur Pamudji, Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah bersama Dirut PT Titan Mineral Utama Warsito Hans Tanudjaya, Dirut PT Cinta Jaya HM Yunus Kadir, Dirut PT Cheng Feng Mining, Mr Cheng Fu.
Kesepakatan ini merupakan kali kedua untuk industri di Bantaeng setelah tiga perusahaan tambang nikel dan mangan melakukan kesepakatan yang sama di Kantor Pusat PLN beberapa bulan lalu. Ketiga perusahaan yang sudah melakukan kerja sama untuk listrik 490 MW tersebut adalah PT Bhakti Bumi Sulawesi sebanyak 120 MW, PT Earthstone Metals Indonesia (70 MW), dan PT Macrolink Nickel Development (300 MW).
Dengan demikian, jumlah energi listrik yang akan dipasok untuk keenam industri pengolahan tambang nikel dan mangan itu mencapai 624 MW. Penandatanganan MOU untuk listrik skala besar merupakan komitmen PLN untuk mendorong tumbuhnya industri di daerah. Ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap peranan
"Kami berharap, kehadiran industri smelter dan mangan di Bantaeng semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat," ungkap Pamudji.
Selain itu PLN juga membangun Gardu Induk (GI) di Bantaeng berkapasitas 30 MW untuk melayani industri dan sebagian untuk kebutuhan rumah tangga. Jika PT Titan sudah mulai beroperasi, maka PLN akan menyiapkan satu unit travo khusus.
Menurut Nur Pamudji, harga sebuah travo Rp7 miliar dan GI Bantaeng akan menggunakan tiga travo. Sehingga total investasi PLN di daerah ini Rp21 miliar, belum termasuk kelengkapan lainnya yang kemungkinan mencapai total Rp35 miliar.
Karena itu, dia mengingatkan industri yang sudah menandatangani naskah kesepakatan agar tidak main-main agar energi listrik yang tersedia ini dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Saya tidak bisa membahasakan kegembiraan saya sebab kedatangan Dirut PLN menjadi roh kebangkitan Bantaeng ke depan," ujar HM Nurdin.
Menurutnya, tidak mungkin satu daerah bisa maju dan berkembang tanpa ketersediaan tenaga listrik. Untuk mengantisipasi perkembangan, Pemda juga telah mengantisipasi dengan membuat jalan alternatif agar tidak terjadi kemacetan di dalam kota.
"Melalui jalan strategi nasional tersebut, bahan baku dan produk tak akan berpengaruh terhadap lalulintas di dalam kota," ujar dia.
Hal itu ditegasklan Diretur Utama (Dirut) PT PLN, Nur Pamudji saat penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pasokan listrik 134 MW di rumah jabatan Bupati Bantaeng, Sabtu (22/6/2013).
MoU dilakukan terhadap tiga perusahaan tambang nikel masing-masing PT Titan Mineral Utama sebesara 60 MW, PT Cinta Jaya (35 MW) dan PT Cheng Feng Mining (39 MW). Penandatangan dilakukan Dirut PT PLN Nur Pamudji, Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah bersama Dirut PT Titan Mineral Utama Warsito Hans Tanudjaya, Dirut PT Cinta Jaya HM Yunus Kadir, Dirut PT Cheng Feng Mining, Mr Cheng Fu.
Kesepakatan ini merupakan kali kedua untuk industri di Bantaeng setelah tiga perusahaan tambang nikel dan mangan melakukan kesepakatan yang sama di Kantor Pusat PLN beberapa bulan lalu. Ketiga perusahaan yang sudah melakukan kerja sama untuk listrik 490 MW tersebut adalah PT Bhakti Bumi Sulawesi sebanyak 120 MW, PT Earthstone Metals Indonesia (70 MW), dan PT Macrolink Nickel Development (300 MW).
Dengan demikian, jumlah energi listrik yang akan dipasok untuk keenam industri pengolahan tambang nikel dan mangan itu mencapai 624 MW. Penandatanganan MOU untuk listrik skala besar merupakan komitmen PLN untuk mendorong tumbuhnya industri di daerah. Ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap peranan
"Kami berharap, kehadiran industri smelter dan mangan di Bantaeng semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat," ungkap Pamudji.
Selain itu PLN juga membangun Gardu Induk (GI) di Bantaeng berkapasitas 30 MW untuk melayani industri dan sebagian untuk kebutuhan rumah tangga. Jika PT Titan sudah mulai beroperasi, maka PLN akan menyiapkan satu unit travo khusus.
Menurut Nur Pamudji, harga sebuah travo Rp7 miliar dan GI Bantaeng akan menggunakan tiga travo. Sehingga total investasi PLN di daerah ini Rp21 miliar, belum termasuk kelengkapan lainnya yang kemungkinan mencapai total Rp35 miliar.
Karena itu, dia mengingatkan industri yang sudah menandatangani naskah kesepakatan agar tidak main-main agar energi listrik yang tersedia ini dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Saya tidak bisa membahasakan kegembiraan saya sebab kedatangan Dirut PLN menjadi roh kebangkitan Bantaeng ke depan," ujar HM Nurdin.
Menurutnya, tidak mungkin satu daerah bisa maju dan berkembang tanpa ketersediaan tenaga listrik. Untuk mengantisipasi perkembangan, Pemda juga telah mengantisipasi dengan membuat jalan alternatif agar tidak terjadi kemacetan di dalam kota.
"Melalui jalan strategi nasional tersebut, bahan baku dan produk tak akan berpengaruh terhadap lalulintas di dalam kota," ujar dia.
(izz)