Q1, Mandiri salurkan kredit ekspor Rp9,9 T

Minggu, 23 Juni 2013 - 20:00 WIB
Q1, Mandiri salurkan...
Q1, Mandiri salurkan kredit ekspor Rp9,9 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan penyaluran kredit ekspor sebesar Rp9,9 triliun hingga Maret 2013 (Q1) kepada eksportir. Nilai tersebut menandakan rata-rata pertumbuhan 27,3 persen dalam tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan kredit ekspor Bank Mandiri mampu melampui pertumbuhan pasar sehingga market share kredit ekspor Bank Mandiri terus meningkat yaitu dari 17,3 persen pada akhir tahun 2011 menjadi 20,4 persen pada Maret 2013.

Direktur BMRI, Sunarso mengatakan, hal ini membuktikan perseroan terus memperkuat sektor perdagangan nasional melalui berbagai produk layanan perbankan dan pembiayaan sehingga dapat mendorong pertumbuhan transaksi ekspor dan impor secara berkesinambungan.

Dia juga mengatakan layanan perbankan lain meliputi pemberian jasa advisory (mengenai regulasi perdagangan internasional yang berlaku, risiko dan mitigasinya), pembiayaan pra pengapalan, pembiayaan pasca pengapalan, serta pembiayaan deferred payment (penundaan pembayaran impor).

“Sekitar 40 persen dari transaksi ekspor dan impor melalui Bank Mandiri dilakukan oleh debitur trade financing dalam bentuk pembiayaan pra pengapalan, pembiayaan pasca pengapalan, penerbitan LC dan deferred payment,” ujar Sunarso dalam keterangan resminya, Minggu (23/6/2013).

Selain itu, perseroan juga memiliki layanan online Mandiri Global Trade untuk penanganan transaksi ekspor, impor, dan bank garansi, Mandiri Cash Management untuk mengelola likuiditas usaha dan layanan easy RTE (rincian transaksi ekspor) untuk pelaporan transaksi ekspor.

“Laporan RTE yang dilakukan eksportir melalui Bank Mandiri periode Januari-Maret 2013 mencapai USD4,34 miliar atau tumbuh 0,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” tambahnya.

Hingga saat ini, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan sekitar 1.200 bank koresponden di berbagai negara untuk mendukung layanan trade facilitation dan trade financing.

Komitmen penguatan sektor perdagangan nasional juga direalisasikan Bank Mandiri melalui penyelenggaraan event yang mempertemukan stakeholder di dalam negeri dengan pihak-pihak terkait sektor perdagangan di kawasan Asia Tenggara untuk saling bertukar informasi dan pengalaman. Diharapkan, event tersebut juga dapat mendorong kelancaran arus barang dalam perdagangan antar negara di kawasan regional.

“Sebagai bentuk dukungan pada penguatan daya saing sektor perdagangan domestik menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, kami akan menggelar ASEAN Trade Processing Conference. Rencananya event ini akan dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari kalangan pemerintah, otoritas pelabuhan, lembaga keuangan dan asuransi serta para eksportir dan importir,” ujarnya.

Acara tersebut diharapkan dapat menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang mengurangi daya saing eksportir dan importir nasional. Misalnya, terkait proses pengurusan transaksi perdagangan atau dwelling time di pelabuhan menjadi 3-5 hari dari sebelumnya 7 hari sehingga arus keluar masuk barang dapat dilakukan dengan cepat dan tidak menimbulkan biaya tambahan seperti demurrage.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9334 seconds (0.1#10.140)