Monorel kawasan industri Bekasi dibangun JTPA
A
A
A
Sindonews.com - Kasubid Tata Ruang dan Infrastruktur Wilayah Bappeda Kabupaten Bekasi, EY Taufik menjelaskan, pembangunan monorel di kawasan industri Bekasi dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam hal ini JTPA (Japan Tranportion Planing Association).
"JTPA ini yang akan membangun monorel di Kawasan Industri Cikarang," kata Taufik kepada Sindonews, Senin (24/6/2013).
Sementara, terkait dengan lahan, proyek ini akan menggunakan lahan tujuh Kawasan Industri, dan sebagian lahan sebanyak 7,7 hektare milik Kabupaten Bekasi maupun umum.
Saat ini, kata dia, Pemkab Bekasi menyiapkan lahan yang akan dibebaskan untuk tranportasi monorel di Bekasi ini. Dia mengakui, pembangunan monorel ini atas permintaan beberapa perusahaan industri milik Jepang yang berada di Cikarang.
Apalagi, monorel ini akan terkoneksi dengan monorel yang akan di bangun DKI Jakarta di Bekasi dengan tembus ke Cikarang dan Kawasan Industri.
Selain itu, dengan adanya monorel ini bisa memecah kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas Bekasi selama ini. Dengan asumsi Kapasitas tranportasi monorel ini direncanakan sekitar 10-20 ribu penumpang per jam dengan perbandingan 13.000 kendaraan untuk satu kereta yang diberangkatkan.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim meminta pembangunan monorel ini jangan hanya sebagai rencana saja. Apalagi, sudah ada kerja sama dengan investasi dari pemerintah Jepang. "Pemkab Bekasi jangan diam saja, harus membantu segala kesiapan monorel kawasan industri ini," katanya.
Mustakim mengaku sudah mendengar kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Karena itu, Pemkab Bekasi harus pro aktif membantu merealisasikan tranportasi masal di wilayah Cikarang ini.
"Kalau bisa pembangunannya dipercepat untuk mengatasi kemacetan selama ini," ujar dia.
"JTPA ini yang akan membangun monorel di Kawasan Industri Cikarang," kata Taufik kepada Sindonews, Senin (24/6/2013).
Sementara, terkait dengan lahan, proyek ini akan menggunakan lahan tujuh Kawasan Industri, dan sebagian lahan sebanyak 7,7 hektare milik Kabupaten Bekasi maupun umum.
Saat ini, kata dia, Pemkab Bekasi menyiapkan lahan yang akan dibebaskan untuk tranportasi monorel di Bekasi ini. Dia mengakui, pembangunan monorel ini atas permintaan beberapa perusahaan industri milik Jepang yang berada di Cikarang.
Apalagi, monorel ini akan terkoneksi dengan monorel yang akan di bangun DKI Jakarta di Bekasi dengan tembus ke Cikarang dan Kawasan Industri.
Selain itu, dengan adanya monorel ini bisa memecah kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas Bekasi selama ini. Dengan asumsi Kapasitas tranportasi monorel ini direncanakan sekitar 10-20 ribu penumpang per jam dengan perbandingan 13.000 kendaraan untuk satu kereta yang diberangkatkan.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim meminta pembangunan monorel ini jangan hanya sebagai rencana saja. Apalagi, sudah ada kerja sama dengan investasi dari pemerintah Jepang. "Pemkab Bekasi jangan diam saja, harus membantu segala kesiapan monorel kawasan industri ini," katanya.
Mustakim mengaku sudah mendengar kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Karena itu, Pemkab Bekasi harus pro aktif membantu merealisasikan tranportasi masal di wilayah Cikarang ini.
"Kalau bisa pembangunannya dipercepat untuk mengatasi kemacetan selama ini," ujar dia.
(izz)