SMGR raih empat kategori penghargaan IGA

Selasa, 25 Juni 2013 - 18:51 WIB
SMGR raih empat kategori...
SMGR raih empat kategori penghargaan IGA
A A A
Sindonews.com - Selain serius meningkatkan produksi, Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang industri semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) juga serius menjaga kelestarian lingkungan.

Hal tersebut ditandai dengan diraihnya Indonesia Green Award 2013 (IGA) oleh perseroan. Penghargaan IGA 2013 yang berhasil diraih perseroan untuk empat kategori.

Kategori tersebut yaitu, perusahaan Pelestari Sumber Daya Air, Pelestari Energi terbarukan, Pelestari Keanekaragaman Hayati, dan Pelopor Pencegahan polusi.

Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto mengatakan, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi pemberian ini. Pasalnya, dari tujuh kategori penghargaan, perusahaannya meraih empat penghargaan.

"Kami sangat bangga, kami sebagai pelaku industri sangat consern di bidang ini. Banyak kegiatan perusahaan yang kami fokuskan agar bisa berkontribusi terhadap kepentingan masyarakat sekitar," kata dia dalam rilisnya yang diterima Sindonews, Selasa (25/6/2013).

Sejumlah inovasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan SMGR, memanfaatkan limbah industri seperti Cooper Slag, Fly Ash, Cement Retarder menjadi bahan baku substitusi menggantikan pasir besi, pasir silika, dan gipsum alam.

Perseroan juga mengubah wilayah bekas tambangnya untuk lahan produksi tanaman yang bisa menjadi bahan bakar alternatif bagi proses produksi. Dari lahan bekas tambang itu, perseroan bisa mendapat suplai bahan bakar alternatif untuk menunjang proses produksi.

Selain itu, SMGR juga berencana memanfaatkan sampah kota, terutama dari dua kota, di mana perseroan banyak beraktivitas, yaitu Gresik dan Tuban, Jawa Timur. Volume sampah di Gresik tercatat sebanyak 650 meter kubik atau sekitar 217 ton per hari. Sedangkan di Tuban sebesar 250 meter kubik atau 83 ton per hari.

Sampah kota tersebut, kata dia, diolah menjadi refuse derived fuel (RDF) untuk menggantikan bahan bakar batubara yang selama ini dipakai perusahaan. Selama ini, perseroan juga sudah menggunakan bahan bakar alternatif, seperti dari sekam padi, kulit mete, limbah tembakau, dan oil sludge.

"Kami mengusung konsep waste to zero, kami punya rencana akan terus meningkatkan efisiensi perusahaan dengan mengandalkan bahan bakar non fosil dari setiap setiap proses produksi kami. Ini juga bermanfaat bagi lingkungan," ungkap dia.

Saat ini, porsi penggunaan energi alternatif milik SMGR sudah mencapai 5-8 persen dari total kebutuhan energi perseroan yang menyedot 2 juta ton batubara per tahun. Ke depan perseroan berharap bisa mencapai minimal 10 persen, sehingga perusahaan bisa berhemat bahan bakar.

Sementara, tim penilai IGA 2013 berasal dari kalangan ahli lingkungan, yakni, Prof Surna Tjahja Djajadiningrat (Ketua Dewan Kehormatan Proper KLH), La Tofi (Chairman The La Tofi School of CSR), Hadi Daryanto (Sekjen Kementerian Kehutanan), Arrayanto Sagala (Kepala Pengkajian Kebijakan Mutu Kementerian Perindustrian).

Terdapat juga Mohamad Hasan selaku Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Sudirman Saad (Dirjen Kelautan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan), dan Rida Mulyana (Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dan Sumber Daya Mineral).

La Tofi mengatakan, pihakya memiliki pemahaman yang sama dengan semua perusahaan terkait dengan strategi pelestarian lingkungan. "Karena ada pemahaman yang sama,maka penghargaan ini akan kami terus lakukan dari tahun ke tahun," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7887 seconds (0.1#10.140)