Bahana Securities akan perbarui direct trading
A
A
A
Sindonews.com - PT Bahana Securities mulai akhir kuartal III tahun ini akan memperbarui sistem aplikasi online direct trading untuk membidik 20 ribu investor ritel hingga 2017 dari jumlah saat ini sebanyak 5.250 investor.
Direktur Utama Banaha Securities, Eko Yuliantoro mengatakan, perusahaannya telah menyiapkan anggaran sebesar USD2 juta atau Rp19,3 miliar untuk memperbaharui sistem informasi teknologi (IT) yang sebelumnya telah digunakan sejak 2009. Perusahaannya akan meluncurkan sistem aplikasi online direct trading terbaru ini pada September 2013.
"Untuk menggandeng investor ritel kita harus mempunyai sistem IT yang jauh lebih advance, dengan akses yang cepat dan cara yang mudah untuk berinvestasi bagi para nasabah. Kita luncurkan mulai September ini," kata dia saat ditemui Sindonews di Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Dengan beroperasinya sistem aplikasi baru tersebut, perusahaannya menargetkan pertumbuhan investor ritel hingga 2014 menjadi 7.500 investor dan 20 ribu investor pada 2015.
Sementara, hingga akhir 2012, tercatat jumlah investor ritel sebesar 2.500 investor. Sampai Mei 2013, jumlah investor ritel yang telah masuk mencapai 5.250 investor.
"Kendalanya adalah persepsi masyarakat terkait pasar modal yang belum terlalu benar, merubah paradigma masyarakat akan kesadaran berinvestasi yang harus ditanamkan. Padahal, yang harus diketahui return tinggi resikonya juga tinggi," ujar dia.
Eko menjelaskan, sistem yang baru ini akan dibuat secara multi platform, sehingga akan terintegrasi. Seiring perkembangan teknologi, aplikasi ini akan bisa digunakan investor tidak hanya melalui Blackberry dan personal computer (PC), namun juga bisa digunakan untuk Android dan IOS.
Direktur Utama Banaha Securities, Eko Yuliantoro mengatakan, perusahaannya telah menyiapkan anggaran sebesar USD2 juta atau Rp19,3 miliar untuk memperbaharui sistem informasi teknologi (IT) yang sebelumnya telah digunakan sejak 2009. Perusahaannya akan meluncurkan sistem aplikasi online direct trading terbaru ini pada September 2013.
"Untuk menggandeng investor ritel kita harus mempunyai sistem IT yang jauh lebih advance, dengan akses yang cepat dan cara yang mudah untuk berinvestasi bagi para nasabah. Kita luncurkan mulai September ini," kata dia saat ditemui Sindonews di Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Dengan beroperasinya sistem aplikasi baru tersebut, perusahaannya menargetkan pertumbuhan investor ritel hingga 2014 menjadi 7.500 investor dan 20 ribu investor pada 2015.
Sementara, hingga akhir 2012, tercatat jumlah investor ritel sebesar 2.500 investor. Sampai Mei 2013, jumlah investor ritel yang telah masuk mencapai 5.250 investor.
"Kendalanya adalah persepsi masyarakat terkait pasar modal yang belum terlalu benar, merubah paradigma masyarakat akan kesadaran berinvestasi yang harus ditanamkan. Padahal, yang harus diketahui return tinggi resikonya juga tinggi," ujar dia.
Eko menjelaskan, sistem yang baru ini akan dibuat secara multi platform, sehingga akan terintegrasi. Seiring perkembangan teknologi, aplikasi ini akan bisa digunakan investor tidak hanya melalui Blackberry dan personal computer (PC), namun juga bisa digunakan untuk Android dan IOS.
(izz)