Defisit neraca berjalan India turun 3,6%
A
A
A
Sindonews.com - Defisit current account (neraca berjalan) India menyempit menjadi 3,6 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama (Q1) 2013, turun dari rekor tertinggi pada kuartal sebelumnya.
Defisit yang lebih rendah dari perkiraan dapat mengurangi tekanan terhadap rupee India, yang menyentuh rekor terendah baru, lebih dari 60 dolar pada Rabu (26/6/2013), memperdalam slide mata uang pada beberapa pekan terakhir.
Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI) mencatat defisit untuk tiga bulan sampai Maret 2013 turun USD18,1 miliar, dibandingkan dengan rekor USD32,6 miliar atau 6,7 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya.
Dealer mengatakan, RBI telah merilis data yang telah jatuh tempo pada Jumat (21/6/2013), awal diharapkan untuk meningkatkan sentimen setelah rupee tenggelam, kemarin
"Data itu jauh di atas ekspektasi kita, karena sektor jasa lebih baik dari yang diharapkan pada kuartal Maret terakhir," kata Siddhartha Sanyal, kepala ekonom India dari Barclays Capital, yang memperkirakan defisit menjadi sekitar USD20 miliar, seperti dilansir dari AFP, Kamis (27/6/2013).
Angka-angka datang setelah pemerintah India yang memimpin kongres berjuang merangsang ekonomi, tumbuh di level terendah dalam satu dekade, sebesar 5 persen pada tahun lalu. Defisit India terutama berasal dari minyak dan impor emas serta melemahnya ekspor di tengah krisis ekonomi global, yang telah meningkatkan kekhawatiran inflasi.
Untuk tahun fiskal penuh yang berakhir Maret, kesenjangan neraca berjalan India adalah USD 87,8 miliar atau 4,8 persen dari PDB, dibandingkan dengan USD78,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara untuk kuartal terakhir, analis memperkirakan defisit neraca berjalan sekitar USD 21,5 miliar atau 4,4 persen dari PDB.
Defisit yang lebih rendah dari perkiraan dapat mengurangi tekanan terhadap rupee India, yang menyentuh rekor terendah baru, lebih dari 60 dolar pada Rabu (26/6/2013), memperdalam slide mata uang pada beberapa pekan terakhir.
Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI) mencatat defisit untuk tiga bulan sampai Maret 2013 turun USD18,1 miliar, dibandingkan dengan rekor USD32,6 miliar atau 6,7 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya.
Dealer mengatakan, RBI telah merilis data yang telah jatuh tempo pada Jumat (21/6/2013), awal diharapkan untuk meningkatkan sentimen setelah rupee tenggelam, kemarin
"Data itu jauh di atas ekspektasi kita, karena sektor jasa lebih baik dari yang diharapkan pada kuartal Maret terakhir," kata Siddhartha Sanyal, kepala ekonom India dari Barclays Capital, yang memperkirakan defisit menjadi sekitar USD20 miliar, seperti dilansir dari AFP, Kamis (27/6/2013).
Angka-angka datang setelah pemerintah India yang memimpin kongres berjuang merangsang ekonomi, tumbuh di level terendah dalam satu dekade, sebesar 5 persen pada tahun lalu. Defisit India terutama berasal dari minyak dan impor emas serta melemahnya ekspor di tengah krisis ekonomi global, yang telah meningkatkan kekhawatiran inflasi.
Untuk tahun fiskal penuh yang berakhir Maret, kesenjangan neraca berjalan India adalah USD 87,8 miliar atau 4,8 persen dari PDB, dibandingkan dengan USD78,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara untuk kuartal terakhir, analis memperkirakan defisit neraca berjalan sekitar USD 21,5 miliar atau 4,4 persen dari PDB.
(dmd)