Perbankan syariah di Kepri tumbuh signifikan
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV/2012 Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tercatat sebesar 8,21 persen lebih tinggi dari periode yang sama 2011 sebesar 6,6 perse.
Sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih menjadi penggerak utama perekonomian di Kepulauan Riau. Sebagai bagian dari Kepulauan Riau, Batam memiliki kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau melalui sektor bisnis dan pariwisata.
Deputi Kepala Perwakilan BI Batam, Minot Purwahono mengatakan, meski belum menyamai konvensional, namun pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat. Dalam dua tahun terakhir, aset perbankan syariah di Kepri tumbuh 13,2 persen, dan pembiayaan tumbuh signifikan sekitar 30,83 persen.
"Kontribusi syariah di Kepri baru sekitar 6 persen. Sementara aset perbankan syariah Rp2,4 triliun atau 0,02 persen dari total perbankan, Lalu pembiayaan Rp1,76 triliun atau 6,55 persen dari kredit perbankan konvensional. Kami akan dukung untuk promosi perbankan syariah kedepannya," ujarnya saat ditemui dalam peresmian kantor cabang syariah (KCS) CIMB Niaga Syariah di Batam, akhir pekan lalu.
Dia mengingatkan, angka kredit bermasalah (non perfoming loan/NPL) bank konvensional di Kepri mencapai sekitar 2,45 persen, sedangkan angka pembiayaan bermasalah bank syariah mencapai sekitar tiga persen.
Hal tersebut membuatnya meminta perbankan syariah lebih hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan kepada nasabah, agar perbankan syariah dapat tumbuh sehat.
"Pelaku perbankan syariah harus lebih menganalisa karakter dan kelayakan mitra usaha untuk menghindari pembiayaan bermasalah. Jangan hanya perhatikan agunan," kata dia.
Sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih menjadi penggerak utama perekonomian di Kepulauan Riau. Sebagai bagian dari Kepulauan Riau, Batam memiliki kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau melalui sektor bisnis dan pariwisata.
Deputi Kepala Perwakilan BI Batam, Minot Purwahono mengatakan, meski belum menyamai konvensional, namun pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat. Dalam dua tahun terakhir, aset perbankan syariah di Kepri tumbuh 13,2 persen, dan pembiayaan tumbuh signifikan sekitar 30,83 persen.
"Kontribusi syariah di Kepri baru sekitar 6 persen. Sementara aset perbankan syariah Rp2,4 triliun atau 0,02 persen dari total perbankan, Lalu pembiayaan Rp1,76 triliun atau 6,55 persen dari kredit perbankan konvensional. Kami akan dukung untuk promosi perbankan syariah kedepannya," ujarnya saat ditemui dalam peresmian kantor cabang syariah (KCS) CIMB Niaga Syariah di Batam, akhir pekan lalu.
Dia mengingatkan, angka kredit bermasalah (non perfoming loan/NPL) bank konvensional di Kepri mencapai sekitar 2,45 persen, sedangkan angka pembiayaan bermasalah bank syariah mencapai sekitar tiga persen.
Hal tersebut membuatnya meminta perbankan syariah lebih hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan kepada nasabah, agar perbankan syariah dapat tumbuh sehat.
"Pelaku perbankan syariah harus lebih menganalisa karakter dan kelayakan mitra usaha untuk menghindari pembiayaan bermasalah. Jangan hanya perhatikan agunan," kata dia.
(izz)