Subsidi transportasi Buruh dan siswa harus jelas
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo Tarkit Erdianto mengatakan, jika usulan agar ada kompensasi kenaikan harga BBM untuk transportasi siswa dan buruh cukup bagus. Namun, yang perlu diperjelas adalah mekanisme penyalurannya. Sebab, jika seluruh siswa dan buruh diberi kompensasi tentu butuh anggaran cukup besar.
Politisi asal PDIP tersebut menambahkan, harus ada payung hukum yang jelas dalam memberi bantuan kompensansi. "Sekarang yang perlu dilihat berapa kebutuhan anggaran dan apakah tepat sasaran bantuan itu. Kalau memang diperlukan, aturan dan dananya mencukupi tentu akan disetujui," tegas Tarkit Erdianto di Sidoarjo, Selasa (2/7/2013).
Sekedar diketahui, pengusaha transportasi sudah menaikkan tarif MPU maksimal Rp1.000 itu dikenakan bagi trayek terjauh, seperti Sidoarjo-Krian. Usulan kenaikan tarif MPU sudah diajukan ke Dishub Sidoarjo. Untuk MPU trayek Sidoarjo-Krian yang awalnya Rp5.000 akan berubah menjadi Rp6.000. "Tinggal menunggu tanda tangan bupati saja," ujar Kabid Angkutan Darat Dishub Sidoarjo Edi Setiono.
Edi Setiono menambahkan, untuk trayek MPU di Sidoarjo ada sebanyak 52 trayek segala jurusan dengan total armada 1200 unit armada. Dan, yang saat ini beroperasi tak lebih dari 800 unit armada. Pihaknya akan mensosialisasikan kenaikan tarif MPU itu. Edi berharap agar penumpang tidak keberatan karena kenaikan tarif dipicu kenaikan BBM.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sidoarjo, M. Franky Effendy meminta agar pengusaha transportasi tidak menaikkan tarif angkutan di atas yang telah ditentukan oleh pemerintah.
"Sudah sepantasnya tarif angkot dinaikkan. Tapi jangan sampai di atas yang ditentukan oleh pemerintah," ujarnya disela-sela sidak MPU di Terminal Larangan, Sidoarjo bersama Kadishub Husni Thamrin.
Politisi asal PDIP tersebut menambahkan, harus ada payung hukum yang jelas dalam memberi bantuan kompensansi. "Sekarang yang perlu dilihat berapa kebutuhan anggaran dan apakah tepat sasaran bantuan itu. Kalau memang diperlukan, aturan dan dananya mencukupi tentu akan disetujui," tegas Tarkit Erdianto di Sidoarjo, Selasa (2/7/2013).
Sekedar diketahui, pengusaha transportasi sudah menaikkan tarif MPU maksimal Rp1.000 itu dikenakan bagi trayek terjauh, seperti Sidoarjo-Krian. Usulan kenaikan tarif MPU sudah diajukan ke Dishub Sidoarjo. Untuk MPU trayek Sidoarjo-Krian yang awalnya Rp5.000 akan berubah menjadi Rp6.000. "Tinggal menunggu tanda tangan bupati saja," ujar Kabid Angkutan Darat Dishub Sidoarjo Edi Setiono.
Edi Setiono menambahkan, untuk trayek MPU di Sidoarjo ada sebanyak 52 trayek segala jurusan dengan total armada 1200 unit armada. Dan, yang saat ini beroperasi tak lebih dari 800 unit armada. Pihaknya akan mensosialisasikan kenaikan tarif MPU itu. Edi berharap agar penumpang tidak keberatan karena kenaikan tarif dipicu kenaikan BBM.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sidoarjo, M. Franky Effendy meminta agar pengusaha transportasi tidak menaikkan tarif angkutan di atas yang telah ditentukan oleh pemerintah.
"Sudah sepantasnya tarif angkot dinaikkan. Tapi jangan sampai di atas yang ditentukan oleh pemerintah," ujarnya disela-sela sidak MPU di Terminal Larangan, Sidoarjo bersama Kadishub Husni Thamrin.
(gpr)