GM-Honda produksi mobil berbahan bakar hidrogen
A
A
A
Sindonews.com - General Motors (GM) dan Honda akan menggabungkan kekuatan untuk mengembangkan kendaraan berbahan bakar sel hidrogen. Kedua perusahaan otomotif itu menargetkan pengiriman ke pelanggan pada 2020.
Kerja sama ini ditujukan untuk memecahkan dua masalah terbesar yang dihadapi kelayakan komersial kendaraan bahan bakar sel, seperti biaya tinggi dan kurangnya stasiun pengisian bahan bakar.
"Honda dan GM sangat ingin mempercepat penetrasi pasar utama teknologi mobilitas bersih ini," kata kepala Honda Takanobu Ito dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Selasa (2/7/2013).
"Saya senang membentuk kolaborasi untuk memadukan teknologi bahan bakar sel terkemuka kami dan menciptakan sistem canggih serta lebih terjangkau," tambahnya.
Insinyur dari kedua perusahaan akan bekerja sama mengembangkan generasi berikutnya dari teknologi bahan bakar sel di fasilitas penelitian bersama Michigan dan Jepang. Produsen mobil tersebut juga akan bekerja sama dengan pemerintah dan operator SPBU untuk mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung bahan bakar kendaraan.
"Kerja sama ini dibangun berdasarkan kekuatan Honda dan GM sebagai pemimpin dalam teknologi bahan bakar sel hidrogen," ujar kepala GM, Dan Akerson.
"Kami yakin ini adalah cara terbaik untuk mengembangkan teknologi penting, yang memiliki potensi membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan menetapkan mobilitas yang berkelanjutan," tandasnya.
Kendaraan bahan bakar sel dianggap bersih karena tidak mengeluarkan polusi kecuali uap air dari knalpot dan dapat beroperasi pada gas hidrogen terbarukan. Bahan bakar terbuat dari sumber-sumber non-polusi, seperti angin dan biomassa.
Teknologi ini memungkinkan kendaraan melaju hingga 400 mil (640 kilometer) pada tangki tunggal dan mengisi bahan bakar hanya dalam beberapa menit. Teknologi propulsi tersebut juga memiliki tenaga kuda yang cukup untuk digunakan kendaraan besar.
Kerja sama ini ditujukan untuk memecahkan dua masalah terbesar yang dihadapi kelayakan komersial kendaraan bahan bakar sel, seperti biaya tinggi dan kurangnya stasiun pengisian bahan bakar.
"Honda dan GM sangat ingin mempercepat penetrasi pasar utama teknologi mobilitas bersih ini," kata kepala Honda Takanobu Ito dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Selasa (2/7/2013).
"Saya senang membentuk kolaborasi untuk memadukan teknologi bahan bakar sel terkemuka kami dan menciptakan sistem canggih serta lebih terjangkau," tambahnya.
Insinyur dari kedua perusahaan akan bekerja sama mengembangkan generasi berikutnya dari teknologi bahan bakar sel di fasilitas penelitian bersama Michigan dan Jepang. Produsen mobil tersebut juga akan bekerja sama dengan pemerintah dan operator SPBU untuk mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung bahan bakar kendaraan.
"Kerja sama ini dibangun berdasarkan kekuatan Honda dan GM sebagai pemimpin dalam teknologi bahan bakar sel hidrogen," ujar kepala GM, Dan Akerson.
"Kami yakin ini adalah cara terbaik untuk mengembangkan teknologi penting, yang memiliki potensi membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan menetapkan mobilitas yang berkelanjutan," tandasnya.
Kendaraan bahan bakar sel dianggap bersih karena tidak mengeluarkan polusi kecuali uap air dari knalpot dan dapat beroperasi pada gas hidrogen terbarukan. Bahan bakar terbuat dari sumber-sumber non-polusi, seperti angin dan biomassa.
Teknologi ini memungkinkan kendaraan melaju hingga 400 mil (640 kilometer) pada tangki tunggal dan mengisi bahan bakar hanya dalam beberapa menit. Teknologi propulsi tersebut juga memiliki tenaga kuda yang cukup untuk digunakan kendaraan besar.
(dmd)