IHSG tertekan kejatuhan Dow Jones
A
A
A
Sindonews.com - Faktor diturunkannya target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,9 persen dari sebelumnya 6,2 persen oleh Bank Dunia, ketegangan di Mesir dan kejatuhan Dow di tengah harga minyak mentah yang berpotensi di atas USD100/barel menjadi faktor negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu ini.
"IHSG akan bergerak pada kisaran 4.688-4.785. Pola bearish engulfing terbentuk atas IHSG mengindikasikan lanjutan kejatuhan," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Rabu (3/7/2013).
Sejumlah katalis negatif dari berbagai pemberitaan tentang ketegangan politik-ekonomi di sejumlah negara mendorong kejatuhan Dow Jones sebesar 42,55 poin (0,28 persen) ditutup pada level 14.932,41 diiiringi kenaikan tipis 0,43 persen, ditutup pada level 16,44.
Kejatuhan tersebut terjadi di tengah naiknya factory orders bulan Mei sebesar 2,1 persen, kenaikan dua bulan berturut-turut serta naiknya auto sales bulan Juni tertinggi selama 5 1/2 tahun terakhir.
Adapun pemberitaan tersebut, antara lain menyebutkan, munculnya persoalan geopolitik di Mesir setelah pihak militer Mesir memberikan ultimatum agar Presiden Mesir Muhamed Mursi membagi jabatannya dengan pihak oposisi atau militer Mesir akan memaksa Presiden Mursi mengundurkan diri.
Di lain pihak, perkelahian demonstran antara pendukung Mursi dengan pihak oposisi, pada gilirannya mendorong harga Nymex crude oil mendekati USD100/barel.
Sementara itu ada juga berita tentang ketegangan yang terjadi di Portugal setelah Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan Portugal mundur karena menolak pengetatan anggaran.
"IHSG akan bergerak pada kisaran 4.688-4.785. Pola bearish engulfing terbentuk atas IHSG mengindikasikan lanjutan kejatuhan," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Rabu (3/7/2013).
Sejumlah katalis negatif dari berbagai pemberitaan tentang ketegangan politik-ekonomi di sejumlah negara mendorong kejatuhan Dow Jones sebesar 42,55 poin (0,28 persen) ditutup pada level 14.932,41 diiiringi kenaikan tipis 0,43 persen, ditutup pada level 16,44.
Kejatuhan tersebut terjadi di tengah naiknya factory orders bulan Mei sebesar 2,1 persen, kenaikan dua bulan berturut-turut serta naiknya auto sales bulan Juni tertinggi selama 5 1/2 tahun terakhir.
Adapun pemberitaan tersebut, antara lain menyebutkan, munculnya persoalan geopolitik di Mesir setelah pihak militer Mesir memberikan ultimatum agar Presiden Mesir Muhamed Mursi membagi jabatannya dengan pihak oposisi atau militer Mesir akan memaksa Presiden Mursi mengundurkan diri.
Di lain pihak, perkelahian demonstran antara pendukung Mursi dengan pihak oposisi, pada gilirannya mendorong harga Nymex crude oil mendekati USD100/barel.
Sementara itu ada juga berita tentang ketegangan yang terjadi di Portugal setelah Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan Portugal mundur karena menolak pengetatan anggaran.
(rna)