Harga raskin di Bone capai Rp28 ribu

Sindonews.com - Harga Beras Miskin (Raskin) yang diperuntukkan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) mengalami kenaikan menjadi Rp28.000 dari harga subsidi pemerintah Rp24.000 per karungnya. Beberapa oknum kepala desa/Kelurahan menaikkan harga raskin dengan dalih biaya operasional atau biaya pengantaran raskin ke tempat wilayahnya.

Seperti yang dialami oleh penerima raskin, Manggisi, bahwa raskin di desanya mencapai Rp28.000. Kenaikan itu naik dikarenakan kepala desanya menaikkan dengan alasan raskin yang diantar dari Kabupaten ke desanya membutuhkan biaya. Kendati demikian, jika pada awalnya dari tahun ke tahun harga raskin secara bertahap naik akan tetapi tetap membutuhkannya.

"Warga di sini takut melapor dan kita menerima apa adanya. Kami warga miskin tentu menginginkan harga yang betul-betul menyentuh kebutuhan," ujar Manggisi di salah satu desa Kecamatan Cina Kabupaten Bone, Rabu (3/7/2013).

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Pemda Bone, Muhammad Akbar mengatakan, banyaknya laporan dari masyarakat terkait dengan harga raskin yang dinaikkan oleh oknum tertentu dan itu sudah termasuk dalam pelanggaran administratif.

"Harga raskin sudah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak ada alasan harga raskin naik," ujar Akbar kepada Koran SINDO Makassar di ruang kerjanya.

Dia menambahkan, untuk mengatasi terjadinya alasan kenaikan raskin bagi penerima RTS 60.603 orang, pihaknya mengusulkan biaya operasional setiap desa Rp100.000 yang akan diusulkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP).

"Ada pedoman umum tentang raskin ini dan sebenarnya tidak boleh ada pungutan. Dan wajib pemerintah menyerahkan raskin kepada yang bersangkutan dengan harga Rp24.000," tegas dia.