Harga minyak dunia jatuh dari rekor tertinggi

Kamis, 04 Juli 2013 - 18:02 WIB
Harga minyak dunia jatuh dari rekor tertinggi
Harga minyak dunia jatuh dari rekor tertinggi
A A A
Sindonews.com - Setelah melambung ke level tertinggi, harga minyak di perdagangan dunia hari ini jatuh. Menurut analis, hal tersebut terjadi karena kekhawatiran terhadap pasokan minyak di Timur Tengah setelah tentara Mesir menggulingkan Presiden Mohamed Morsi.

Investor mengamati dengan seksama apakah kerusuhan terbaru akan meningkat dan mempengaruhi stabilitas di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak atau tidak.

Dilansir dari AFP, Kamis (4/7/2013), minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 69 sen menjadi USD105,07 per barel di perdagangan London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) minyak mentah light sweet untuk Agustus, turun 48 sen menjadi USD100,76 per barel.

Kemarin, harga minyak WTI sempat mencapai rekor tertinggi dalam 14 bulan di angka USD 102,18.

"Keuntungan di hari-hari sebelumnya telah berkurang setelah pasar minyak mentah memiliki harga dalam transfer (dipengaruhi) kekuasaan dari sipil kepada pemerintah transisi di Mesir," ujar David Lennox, analis sumber daya Fat Prophets, Sydney.

Tentara Mesir, kemarin, menggulingkan Presiden Morsi setelah pertumpahan darah selama sepekan yang menewaskan hampir 50 orang, di mana jutaan massa turun ke jalan menuntut diakhirinya tahun bergejolak pemerintahan.

Dalam pidato televisi, panglima militer Abdel Fattah al-Sisi (menteri pertahanan dalam pemerintahan Mohamed Morsi) mengatakan, konstitusi negara telah ditangguhkan, sedangkan pimpinan peradilan resmi Adly Mansour menduduki jabatan presiden sementara.

Meskipun bukan eksportir utama minyak mentah, Mesir adalah jalur utama minyak, yaitu Terusan Suez dan pipa.

Lennox melihat harga tidak akan meningkat secara signifikan dari level saat ini, kecuali kerusuhan politik menyebar ke negara-negara lain di wilayah Arab.

"Risiko yang dikhawatirkan pasar sekarang adalah jika kita melihat militer intervensi di negara-negara Timur Tengah lainnya," tandas Lennox.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2597 seconds (0.1#10.140)