PT Pos imbau masyarakat mampu kembalikan KPS

Jum'at, 05 Juli 2013 - 12:17 WIB
PT Pos imbau masyarakat mampu kembalikan KPS
PT Pos imbau masyarakat mampu kembalikan KPS
A A A
Sindonews.com - PT Pos Indonesia mengimbau masyarakat mampu yang menerima kartu perlindungan sosial (KPS) dalam rangka mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mengambalikannya.

"Kami dengan pers bersama-sama mengimbau bahwa program ini untuk rakyat miskin. Kalau sudah merasa lebih mampu, kembalikanlah kartu tersebut. Data yang dipakai kan tahun 2011, dalam dua tahun, bisa saja dapat rezeki," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana usai peluncuran program Pos Indonesia, yaitu Mudik Senang Lebaran Riang 2013 di halaman kantor Pos Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2013).

Di samping itu, dia juga meminta masyarakat jangan menjadikan handphone dan kalung emas yang sering dipakai oleh para penerima BLSM menunjukkan bahwa mereka mampu.

"Sekarang handphone itu barang umum sekali, itu jangan disoroti. Siapa saja sudah pakai sekarang. Kalau orang pakai kalung emas, belum tentu emas asli loh," jelas Mardjana.

Disingung mengenai isu ada penerima BLSM yang sudah menunaikan ibadah haji, Mardjana menyatakan bahwa hal tersebut kembali kepada pribadi masing-masing. Dia pun meminta bantuan kepada media untuk mengingatkan masyarakat mampu agar tidak mengambil hak masyarakat tak mampu.

Sekadar informasi, data yang dipakai untuk pembagian BLSM tahun ini adalah data Badan Pusat Statsistik (BPS) tahun 2011. Data ini belum diverifikasi dan diperbaharui, sehingga menyebabkan BLMS kurang tepat sasaran lantaran masyarakat yang pada saat itu masuk dalam kategori tidak mampu sudah naik tingkat, namun mendapatkan BLSM karena menggunakan data lama.

Berdasarkan data PT Pos per 9 Juni 2013, dari 10 juta kartu yang disebarkan kepada para penerima BLSM, yang dikembalikan sebanyak 93.860 kartu.

Sementara itu, BLSM rencananya akan diberikan kepada 15,5 juta rumah tangga sementara (RTS), dengan total dana mencapai Rp9,3 triliun selama empat bulan.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8072 seconds (0.1#10.140)