Pilot project penggunaan LGV untuk nelayan diresmikan
A
A
A
Sindonews.com - Ditandai dengan pelepasan ikat tali kapal nelayan, Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo didampingi Bupati Tanjung Jabung Barat, Usman Ermulan meresmikan Pilot Project Penggunaan LGV untuk Nelayan, Sabtu 6 Juli 2013.
Penggunaan LGV sebagai bahan bakar kapal penangkap ikan memberikan dampak positif bagi nelayan selain dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar, juga baik bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
“Hari ini merupakan hari kebahagian saya karena hari ini milestone, ini merupakan torehan sejarah bahwa Tanjung Jabung Barat, hari ini tanggal 6 Juli 2013 memulai suatu pilot project untuk konversi penggunaan premium atau solar menjadi LPG atau gas," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi ESDM, Minggu (7/7/2013).
Susilo menerangkan, pemanfaatan LGV sebagai bahan bakar untuk kapal penangkap ikan nelayan akan membawa tiga keuntungan bagi nelayan. Pertama, lanjut Wamen, penghasilan nelayan akan meningkat seiring menurunnya pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar, kedua availability, ketersediaan lebih mudah jika dibandingkan membeli solar dan ketiga lebih ramah lingkungan, nelayan lebih sehat karena tidak bahan bakar gas tidak mengeluarkan asap.
Susilo mengharapkan pilot project di Jabung Barat ini berhasil dilaksanakan sehingga dapat dilanjutkan untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas merupakan program pemerintah termasuk pengalihan penggunaan jenis bahan bakar untuk sektor transportasi.
Pilot Project Penggunaan LGV Untuk Nelayan di kampung Nelayan Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi ini merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM dengan Pemerintah Kabupaten Jabung Barat dan Petrochina dalam rangka membantu nelayan mendapatkan energi alternatif yang lebih menguntungkan sekaligus mensukseskan program konversi BBM ke BBG.
Penggunaan LGV sebagai bahan bakar kapal penangkap ikan memberikan dampak positif bagi nelayan selain dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar, juga baik bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
“Hari ini merupakan hari kebahagian saya karena hari ini milestone, ini merupakan torehan sejarah bahwa Tanjung Jabung Barat, hari ini tanggal 6 Juli 2013 memulai suatu pilot project untuk konversi penggunaan premium atau solar menjadi LPG atau gas," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi ESDM, Minggu (7/7/2013).
Susilo menerangkan, pemanfaatan LGV sebagai bahan bakar untuk kapal penangkap ikan nelayan akan membawa tiga keuntungan bagi nelayan. Pertama, lanjut Wamen, penghasilan nelayan akan meningkat seiring menurunnya pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar, kedua availability, ketersediaan lebih mudah jika dibandingkan membeli solar dan ketiga lebih ramah lingkungan, nelayan lebih sehat karena tidak bahan bakar gas tidak mengeluarkan asap.
Susilo mengharapkan pilot project di Jabung Barat ini berhasil dilaksanakan sehingga dapat dilanjutkan untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas merupakan program pemerintah termasuk pengalihan penggunaan jenis bahan bakar untuk sektor transportasi.
Pilot Project Penggunaan LGV Untuk Nelayan di kampung Nelayan Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi ini merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM dengan Pemerintah Kabupaten Jabung Barat dan Petrochina dalam rangka membantu nelayan mendapatkan energi alternatif yang lebih menguntungkan sekaligus mensukseskan program konversi BBM ke BBG.
(gpr)