Bulog klaim raskin menghitam layak konsumsi
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Sub Divre Bulog Ciamis, Dindin Syamsudin menjelaskan, beras yang ditemukan berubah warna hitam di gudang Bulog Garut, masih layak untuk dikonsumsi.
Menurut Dindin, perubahan warna beras menjadi hitam itu kemungkinan diakibatkan oleh adanya kelembaban pada saat penyimpanan beras di gudang.
“Itu disebabkan oleh debu. Beras yang warnanya menghitam ini juga merupakan beras yang tadinya diletakan di posisi paling bawah dan lama disimpan di dalam gudang hingga lebih dari enam bulan lamanya. Lamanya penyimpanan sendiri disebabkan oleh penyaluran ke warga yang tidak lancar akibat banyaknya tunggakan dari pihak desa,” paparnya, Senin (8/7/2013).
Dindin memastikan akan kembali mengolah beras tersebut di pabrik milik Bulog untuk menghilangkan warna hitam pada beras. Namun bila ternyata kualitasnya masih tidak layak konsumsi, beras ini tidak akan disalurkan ke masyarakat dan dilelang segera.
“Kita akan terus sortir semua gudang agar tidak ada lagi yang jelek. Selain itu saya harap desa juga lancar dalam pembayaran agar pendistribusian lancar dan beras tidak lama disimpan di gudang,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Beras untuk warga miskin (Raskin) berkualitas buruk ditemukan dalam inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog Jalan Cimanuk, Garut. Bupati Garut Agus Hamdani mengatakan, beras yang ditemukan ini tidak layak konsumsi karena warnanya menghitam.
“Beras ini rencananya akan disalurkan ke masyarakat dengan menggunakan tiga unit truk. Tapi karena kualitasnya buruk, saya meminta Bulog untuk menggantinya dengan beras baru,” kata Agus usai sidak di Gudang Bulog, Senin (8/7/2013).
Tidak hanya telah berubah warna, lanjut Agus, dari hasil pemeriksaan ternyata kadar air dalam beras yang sudah dibungkus karung ini kurang dari 10 persen. Agus menegaskan, beras yang menurutnya tidak layak tersebut telah diminta untuk dikembalikan lagi ke rekanan Bulog yang telah melakukan pengadaan.
Menurut Dindin, perubahan warna beras menjadi hitam itu kemungkinan diakibatkan oleh adanya kelembaban pada saat penyimpanan beras di gudang.
“Itu disebabkan oleh debu. Beras yang warnanya menghitam ini juga merupakan beras yang tadinya diletakan di posisi paling bawah dan lama disimpan di dalam gudang hingga lebih dari enam bulan lamanya. Lamanya penyimpanan sendiri disebabkan oleh penyaluran ke warga yang tidak lancar akibat banyaknya tunggakan dari pihak desa,” paparnya, Senin (8/7/2013).
Dindin memastikan akan kembali mengolah beras tersebut di pabrik milik Bulog untuk menghilangkan warna hitam pada beras. Namun bila ternyata kualitasnya masih tidak layak konsumsi, beras ini tidak akan disalurkan ke masyarakat dan dilelang segera.
“Kita akan terus sortir semua gudang agar tidak ada lagi yang jelek. Selain itu saya harap desa juga lancar dalam pembayaran agar pendistribusian lancar dan beras tidak lama disimpan di gudang,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Beras untuk warga miskin (Raskin) berkualitas buruk ditemukan dalam inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog Jalan Cimanuk, Garut. Bupati Garut Agus Hamdani mengatakan, beras yang ditemukan ini tidak layak konsumsi karena warnanya menghitam.
“Beras ini rencananya akan disalurkan ke masyarakat dengan menggunakan tiga unit truk. Tapi karena kualitasnya buruk, saya meminta Bulog untuk menggantinya dengan beras baru,” kata Agus usai sidak di Gudang Bulog, Senin (8/7/2013).
Tidak hanya telah berubah warna, lanjut Agus, dari hasil pemeriksaan ternyata kadar air dalam beras yang sudah dibungkus karung ini kurang dari 10 persen. Agus menegaskan, beras yang menurutnya tidak layak tersebut telah diminta untuk dikembalikan lagi ke rekanan Bulog yang telah melakukan pengadaan.
(gpr)