NIPS kembangkan baterai lithium untuk BTS seluler
A
A
A
Sindonews.com - PT Nipress Tbk (NIPS) sebagai salah satu kosorsium penyokong industri mobil listrik nasional untuk penyedia baterai lithium pertama di Indonesia, sedang mengembangkan baterai lithium untuk BTS seluler.
"Baterai lithium ini sangat ramah lingkungan. Baterai di BTS (yang sekarang) itu bisa dicuri, dibakar, tapi kalau lithium enggak begitu, enggak bisa dibakar, didaur ulang dan dipakai timahnya," ungkap Direktur Operasional NIPS, Richard Tandiono di Pabrik PT Nipress Tbk, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2013).
Direktur Operasional NIPS, Richard Tandiono mengatakan, setidaknya tiga operator besar telah menggunakan baterai produksi Nipress untuk msaing-masing BTS. "Telkomsel, kerja sama XL, dan Indosat," ujarnya.
Kendati menawarkan kualitas yang lebih baik, sayangnya harga yang ditawarkan masih lebih mahal dibanding baterai yang saat ini telah digunakan BTS-BTS tersebut.
Selain itu, dia juga mengakui, Telkomsel sudah berkomitmen dengan perseroan untuk menggunakan baterai lithium yang diproduksi NIPS. Sementara, perseroan juga tengah menjajaki langkah kerja sama dengan Indosat.
"Dibanding timah hitam lebih mahal empat kali lipat. Telkomsel, dan dengan Indosat sedang penjajakan," pungkas Richard.
"Baterai lithium ini sangat ramah lingkungan. Baterai di BTS (yang sekarang) itu bisa dicuri, dibakar, tapi kalau lithium enggak begitu, enggak bisa dibakar, didaur ulang dan dipakai timahnya," ungkap Direktur Operasional NIPS, Richard Tandiono di Pabrik PT Nipress Tbk, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2013).
Direktur Operasional NIPS, Richard Tandiono mengatakan, setidaknya tiga operator besar telah menggunakan baterai produksi Nipress untuk msaing-masing BTS. "Telkomsel, kerja sama XL, dan Indosat," ujarnya.
Kendati menawarkan kualitas yang lebih baik, sayangnya harga yang ditawarkan masih lebih mahal dibanding baterai yang saat ini telah digunakan BTS-BTS tersebut.
Selain itu, dia juga mengakui, Telkomsel sudah berkomitmen dengan perseroan untuk menggunakan baterai lithium yang diproduksi NIPS. Sementara, perseroan juga tengah menjajaki langkah kerja sama dengan Indosat.
"Dibanding timah hitam lebih mahal empat kali lipat. Telkomsel, dan dengan Indosat sedang penjajakan," pungkas Richard.
(izz)