RI-Jepang bahas pembebasan lahan PLTU Batang
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menyebut pertemuan dirinya dengan Senior Vice Minister of Cabinet Office of Japan, Yasutoshi Nishimura membahas banyak hal. Salah satunya soal proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah.
"Salah satu yang dibahas adalah Central Java Power Plant (PLTU Batang) yang merupakan pembangkit listrik terbaik dan terbesar di Asia, menggunakan teknologi super critical 2x1000 megawatt," ujar Hatta di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Dia mengutaraka pokok pembahasan masih seputar permasalahan terkait pembebasan lahan PLTU yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Memang sempat ada kekhawatiran dalam masalah pembebasan lahan. Sekarang itu 290 hektar sudah dibebaskan, tinggal sedikit lagi, walaupun yang sedikit itu yang vital. Pokoknya batasan terakhirnya Oktober sudah financial closing," katanya.
Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama yang telah disepakati dengan Jepang sebesar USD40 miliar untuk membiayai banyak proyek di Indonesia.
"Terdiri atas proyek pelabuhan, transportasi (MRT), air bersih, smart city, power plan, dan metropolitan priority area," pungkas Hatta.
"Salah satu yang dibahas adalah Central Java Power Plant (PLTU Batang) yang merupakan pembangkit listrik terbaik dan terbesar di Asia, menggunakan teknologi super critical 2x1000 megawatt," ujar Hatta di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Dia mengutaraka pokok pembahasan masih seputar permasalahan terkait pembebasan lahan PLTU yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Memang sempat ada kekhawatiran dalam masalah pembebasan lahan. Sekarang itu 290 hektar sudah dibebaskan, tinggal sedikit lagi, walaupun yang sedikit itu yang vital. Pokoknya batasan terakhirnya Oktober sudah financial closing," katanya.
Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama yang telah disepakati dengan Jepang sebesar USD40 miliar untuk membiayai banyak proyek di Indonesia.
"Terdiri atas proyek pelabuhan, transportasi (MRT), air bersih, smart city, power plan, dan metropolitan priority area," pungkas Hatta.
(izz)