Apple-Samsung selidiki pasokan timah ilegal di Bangka

Senin, 15 Juli 2013 - 14:36 WIB
Apple-Samsung selidiki pasokan timah ilegal di Bangka
Apple-Samsung selidiki pasokan timah ilegal di Bangka
A A A
Sindonews.com - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple dikabarkan akan melakukan penyelidikan terkait dugaan penggunaan timah ilegal dari Pulau Bangka, Indonesia.

Langkah ini menindaklanjuti aduan lembaga lingkungan internasional, Friends of the Earth yang menduga bahan timah yang digunakan Apple untuk smartphone berasal dari sana.

Bekerja sama dengan kelompok Electronic Industry Citizenship Coalition (EICC), mereka melakukan investigasi untuk mengetahui kebenaran dan situasi di lapangan.

"Kami akan terus bekerja mengesahkan smelter berkualitas, dan kami akan meminta pemasok kami untuk memindahkan sumber pencarian timah, tungsten, dan emas yang bebas konflik ke smelter bersertifikat," tulis Apple dalam situs perusahaan, seperti dilansir dari The Next Web.

Apple sendiri memiliki 249 pemasok timah dalam komponen yang mereka gunakan untuk sejumlah produknya, antara lain iPhone, Tab Apple, di mana sebanyak 64 smelter telah bersertifikat EICC.

The Verge mencatat, tidak hanya Apple, pesaing beratnya, Samsung juga diduga menggunakan timah ilegal dari Pulau Bangka. Produsen asal Korea Selatan itu menyatakan, pihaknya tidak memiliki hubungan langsung dengan mereka.

"Kita tidak memiliki hubungan langsung dengan pemasok timah dari Pulau Bangka. Kita tahu bahwa beberapa kaleng yang kita gunakan untuk pembuatan produk kami tidak berasal dari daerah ini," kata Samsung dalam pernyataannya kepada Friends of the Earth.

Samsung menyatakan pihaknya telah mendanai penyelidikan dan berjanji untuk mengambil tindakan.

Pulau Bangka dan Belitung merupakan penghasil 90 persen timah Indonesia, yang diduga digunakan untuk komponen solder smartphone, tablet, dan perangkat genggam lainnya. Pertambangan di pulau tersebut kerap dikaitkan dengan pengrusakan lingkungan hutan, lahan pertanian, terumbu karang, dan masyarakat setempat.


(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6540 seconds (0.1#10.140)