Harga minyak di Asia berbalik lebih rendah
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini berbalik turun, karena investor memilih berhati-hati menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve (Fed) Ben Bernanke atas kebijakan ekonomi AS.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) light sweet untuk pengiriman Agustus, turun 24 sen menjadi USD 106,08 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, melemah 31 sen menjadi USD108,78.
Sebelumnya, pada perdagangan pagi, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) light sweet untuk pengiriman Agustus, sempat naik delapan sen menjadi USD106,40 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, naik tujuh sen menjadi USD109,16.
Fokus pasar terhadap pandangan Bernanke atas ekonomi AS dan kebijakan moneter, Rabu dan Kamis. Di mana dealer berharap mendapat petunjuk lebih lanjut atas masa depan skema pembelian obligasi besar.
"Pasar secara khusus mencari tanda-tanda lebih lanjut apakah bank sentral memiliki rencana memulai kembali ke skala stimulus pada akhir semester tahun ini," ujar Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar, seperti dilansir dari AFP, Selasa (16/7/2013).
Sementara United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan, pasar kemungkinan besar akan tetap berhati-hati di depan penampilan Bernanke.
Amerika Serikat adalah negara konsumen minyak terbesar di dunia dan kesehatan ekonomi utama berpengaruh pada harga minyak mentah.
Bernanke mengatakan, Fed akan mempertahankan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan "di masa mendatang". Tapi, beberapa analis mengharapkan program stimulus USD85 miliar per bulan dilikuidasi turun pada akhir tahun.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) light sweet untuk pengiriman Agustus, turun 24 sen menjadi USD 106,08 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, melemah 31 sen menjadi USD108,78.
Sebelumnya, pada perdagangan pagi, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) light sweet untuk pengiriman Agustus, sempat naik delapan sen menjadi USD106,40 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, naik tujuh sen menjadi USD109,16.
Fokus pasar terhadap pandangan Bernanke atas ekonomi AS dan kebijakan moneter, Rabu dan Kamis. Di mana dealer berharap mendapat petunjuk lebih lanjut atas masa depan skema pembelian obligasi besar.
"Pasar secara khusus mencari tanda-tanda lebih lanjut apakah bank sentral memiliki rencana memulai kembali ke skala stimulus pada akhir semester tahun ini," ujar Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar, seperti dilansir dari AFP, Selasa (16/7/2013).
Sementara United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan, pasar kemungkinan besar akan tetap berhati-hati di depan penampilan Bernanke.
Amerika Serikat adalah negara konsumen minyak terbesar di dunia dan kesehatan ekonomi utama berpengaruh pada harga minyak mentah.
Bernanke mengatakan, Fed akan mempertahankan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan "di masa mendatang". Tapi, beberapa analis mengharapkan program stimulus USD85 miliar per bulan dilikuidasi turun pada akhir tahun.
(dmd)