Inflasi DIY Juli diprediksi di atas 1 persen

Rabu, 17 Juli 2013 - 13:17 WIB
Inflasi DIY Juli diprediksi...
Inflasi DIY Juli diprediksi di atas 1 persen
A A A
Sindonews.com - Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) DI Yogyakarta (DIY), memprediksi nilai inflasi pada Juli akan meningkat. Diperkirakan nilai inflasi ini akan mencapai 1 persen. Padahal pada Juni baru 0,84 persen, dan dua bulan sebelumnya terjadi deflasi.

Melonjaknya nilai inflasi ini tidak lepas dari meroketnya harga sejumlah komoditas yang berkaitan dengan makanan. Diantaranya bawang merah naik 45,02 persen, ayam ras 18,2 persen, beras 4,02 persen dan cabai rawit naik 65,8 persen. Sedangkan telur ayam naik 7,54 persen, daging sapi 3,13 persen.

"Beras itu naiknya sedikit tetapi karena sangat pokok, kontribusinya cukup besar," jelas Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Wien Kusdiatmono, pada pertemuan high level TPID DIY di Bangsal Mataram Kantor Perwakilan bank Indonesia (KPBI DIY), Rabu (17/7/2013).

Menurutnya, lonjakan inflasi ini diperkirakan masih akan terus terjadi sampai September pekan kedua. Ini tidak lepas dari meningkatnya permintaan masyarakat, karena faktor Ramadan dan kenaikan harga BBM.

"Pemerintah sudah mengimpor bawang merah dan cabai. Karena kondisi jalan pantura rusak, distribusinya agak terlambat," tandasnya.

Atas kondisi ini, laju inflasi sampai dengan paruh tahun ini telah mencapai 4 persen. Diperkirakan sampai akhir tahun sudah diangka 7 persen.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY, Arief Budi Santoso mengatakan, inflasi yang ada diakibatkan peningkatan permintaan pada Ramadan dan ekspetasi jika pada Ramadan akan terjadi peningkatan harga.

Sementara, daya beli masyarakat semakin meningkat seiring dikucurkannya gaji ke-13. "Nanti masih ada lagi THR, pastilah ini akan berpengaruh terhadap daya beli," ujar dia.

Dari sisi produksi dan distribusi juga cukup terpengaruh kenaikan harga BBM dan cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, produksi menurun dan ditambah ongkos transportasi yang meningkat.

TPID minta masyarakat untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi. Konsumsi akan lebih bagus dilakukan secara normal. Begiu juga pedagang agar tidak memanfaatkan momentum dan menaikkan harga. "Kita akan terus lakukan pengawasan barang untuk menjamin ketersediaan," ujar Arief.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8993 seconds (0.1#10.140)