Pertamina masuk 500 perusahaan kelas dunia
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) masuk dalam deretan 500 perusahaan kelas dunia dalam laporan Majalah Fortune Edisi Juli 2013. Hal ini menjadikan perseroan semakin menancapkan posisinya di kancah internasional.
Posisi baru itu semakin menguat, setelah lima tahun terakhir ini bekerja keras untuk melakukan transformasi secara berkesinambungan, menuju perusahaan kelas dunia (World Class Company) di bidang energi.
Untuk pertama kalinya, perusahaan Indonesia masuk dalam deretan 500 perusahaan kelas dunia, nama Pertamina bertengger pada peringkat 122.
Pencapaian ini tentu menjadi modal bagi Pertamina yang mematok target masuk dalam urutan 100 perusahaan kelas dunia di majalah bergensi tersebut pada 2025.
"Ini berita membanggakan bagi kita semua bangsa Indonesia, bahwa Pertamina masuk di urutan ke-122 dalam Fortune 500, yang dirilis 8 Juli 2013," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Pencapaian Pertamina menembus Fortune 500 dan langsung menduduki posisi 122 bukanlah tanpa perjuangan. Kerja keras, bahu-membahu manajemen dan pekerja serta fokus pada bisnis utamanya merupakan syarat utama. Keberhasilan Pertamina ini juga menjadi ikon bagi Indonesia yang tercatat pertumbuhan ekonominya tertinggi ke dua di Asia.
Keberhasilan itu juga sekaligus menjadi harapan bagi bangsa ini untuk memanfaatkan kebangkitan ekonomi nasional di tengah perekonomian dunia yang masih terpuruk.
Ini juga seperti sebuah pembuktian dari tekad Pertamina yang mulai dikumandangkan sejak tahun lalu. Kala itu, Karen tak henti-hentinya menyampaikan kepada publik dalam forum-forum nasional maupun internasional tentang aspirasi perusahaan menjadi pemimpin dalam bisnis energi di Asia pada 2025 atau Energizing Asia, dan masuk Fortune 100.
Setahun berselang, apa yang digaungkan bukan sekedar janji di atas kertas, melainkan dibuktikan lewat pencapaian yang membanggakan. Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah pemeringkatan tahunan yang dilakukan majalah Fortune, sebagai parameter keberhasilan korporasi yang diakui dunia. Keberhasilan ini harus menjadi salah satu motivasi bagi Pertamina untuk terus bekerja demi meraih kepercayaan stakeholders dan publik.
Posisi baru itu semakin menguat, setelah lima tahun terakhir ini bekerja keras untuk melakukan transformasi secara berkesinambungan, menuju perusahaan kelas dunia (World Class Company) di bidang energi.
Untuk pertama kalinya, perusahaan Indonesia masuk dalam deretan 500 perusahaan kelas dunia, nama Pertamina bertengger pada peringkat 122.
Pencapaian ini tentu menjadi modal bagi Pertamina yang mematok target masuk dalam urutan 100 perusahaan kelas dunia di majalah bergensi tersebut pada 2025.
"Ini berita membanggakan bagi kita semua bangsa Indonesia, bahwa Pertamina masuk di urutan ke-122 dalam Fortune 500, yang dirilis 8 Juli 2013," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Pencapaian Pertamina menembus Fortune 500 dan langsung menduduki posisi 122 bukanlah tanpa perjuangan. Kerja keras, bahu-membahu manajemen dan pekerja serta fokus pada bisnis utamanya merupakan syarat utama. Keberhasilan Pertamina ini juga menjadi ikon bagi Indonesia yang tercatat pertumbuhan ekonominya tertinggi ke dua di Asia.
Keberhasilan itu juga sekaligus menjadi harapan bagi bangsa ini untuk memanfaatkan kebangkitan ekonomi nasional di tengah perekonomian dunia yang masih terpuruk.
Ini juga seperti sebuah pembuktian dari tekad Pertamina yang mulai dikumandangkan sejak tahun lalu. Kala itu, Karen tak henti-hentinya menyampaikan kepada publik dalam forum-forum nasional maupun internasional tentang aspirasi perusahaan menjadi pemimpin dalam bisnis energi di Asia pada 2025 atau Energizing Asia, dan masuk Fortune 100.
Setahun berselang, apa yang digaungkan bukan sekedar janji di atas kertas, melainkan dibuktikan lewat pencapaian yang membanggakan. Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah pemeringkatan tahunan yang dilakukan majalah Fortune, sebagai parameter keberhasilan korporasi yang diakui dunia. Keberhasilan ini harus menjadi salah satu motivasi bagi Pertamina untuk terus bekerja demi meraih kepercayaan stakeholders dan publik.
(gpr)