SMGR jajaki akusisi lahan Perhutani seluas 600 Ha

Rabu, 17 Juli 2013 - 19:28 WIB
SMGR jajaki akusisi...
SMGR jajaki akusisi lahan Perhutani seluas 600 Ha
A A A
Sindonews.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) tengah menjajaki untuk mengakusisi lahan milik Perum Perhutani di wilayah Malang, Jawa Timur, dengan kapasitas lahan seluas 600 hektare (ha).

Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan perseroan saat ini memang tengah mencari wilayah baru yang potensial terutama dari sumber daya alamnya untuk dibangun pabrik produksi semen. Meski demikian untuk pengembangan usaha produksi tersebut, perseroan masih harus akan melakukan evaluasi dari segi lokasi dan sumber daya alamnya.

“Kami sangat berminat, namun perlu dicek lagi lokasinya apakah sesuai dengan rencana strategis dan kebutuhan pengembangan perseroan kedepan,” kata Dwi usai menghadiri kerjasama pemanfaatan alur hutan Perhutani oleh PT Semen Indonesia di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Dia juga berharap, melalui pengembangan produksi semen SMGR, perseroan dapat mengandeng Perum Perhutani dengan tujuan kerjasama melalui sinergi antara BUMN. Melalui sinergi BUMN, kata dia, mungkin saja Perum Perhutani menggunakan lahannya sebagai penyertaan modal dan memiliki saham di pabrik baru tersebut.

“Dengan sinergi BUMN, jika kita ingin membangun pabrik baru maka akan lebih cepat dalam pembebasan lahannya. Kalau ada lahan Perhutani yang memiliki bahan baku untuk produksi semen itu bisa dijadikan sebagai penyertaan modal mereka,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perhutani, Bambang Sukmananto mengatakan perusahaannya memiliki lahan di wilayah Malang seluas 600 ha yang memiliki sumber daya alam untuk bahan baku produksi semen. Lahan ini, kata dia, sebelumnya tengah diincar oleh perusahaan pabrik semen asal China. Namun pihaknya berharap lahan ini bisa diakusisi oleh perusahaan BUMN.

“Selain wilayah Rembang di Jawa Barat, kami juga memiliki lahan yang cukup potensial sebagai bahan baku pembuat semen yaitu berada di Malang. Ada perusahaan China yang mau memanfaatkan, namun sepertinya Semen Indonesia lebih pas,” kata Bambang.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7325 seconds (0.1#10.140)