Perusahaan Australia luncurkan pakaian selam anti-hiu
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Australia, Shark Attack Mitigation Systems (SAMS) meluncurkan pakaian selam anti-hiu pertama di dunia. Mereka menemukan teknologi pengalihan penglihatan guna mencegah atau menghindari serangan predator laut.
Bekerja sama dengan Universitas Australia Barat (UWA) Institute Kelautan, pengusaha Hamish Jolly dan Craig Anderson telah mengembangkan dua pakaian yang dirancang untuk melindungi penyelam dan peselancar dari serangan hiu ganas.
"Ini didasarkan pada terobosan baru tentang sistem visioner terhadap serangan hiu. Kami telah mampu menafsirkan sains, dengan menciptakan bahan pakaian yang memberikan kebingungan sistem visual pada hiu," jelas Andreson, seperti dilansir dari AFP, Kamis (18/7/2013).
"Jangkauan biru-putih 'Elude', yang dirancang untuk para penyelam digunakan melalui penelitian tentang persepsi kebutaan hiu terhadap cahaya dan warna dasar yang dapat menyembunyikan Anda di dalam air," lanjut Anderson.
Collin menambahkan, banyak hewan dalam kultur biologi ditolak hewan berbahaya - mangsa yang memberikan sinyal yang entah bagaimana mengatakan 'Jangan makan saya'. "Dan, ini telah terwujud dalam pola bergaris (pakaian ini)," kata Collin.
SAMS, yang memegang lisensi atas produk pakaian ini, membuka pre-order pertama secara online pada hari ini, mulai dari harga 429 dolar Australia (USD392) atau sekitar Rp4 juta.
Bekerja sama dengan Universitas Australia Barat (UWA) Institute Kelautan, pengusaha Hamish Jolly dan Craig Anderson telah mengembangkan dua pakaian yang dirancang untuk melindungi penyelam dan peselancar dari serangan hiu ganas.
"Ini didasarkan pada terobosan baru tentang sistem visioner terhadap serangan hiu. Kami telah mampu menafsirkan sains, dengan menciptakan bahan pakaian yang memberikan kebingungan sistem visual pada hiu," jelas Andreson, seperti dilansir dari AFP, Kamis (18/7/2013).
"Jangkauan biru-putih 'Elude', yang dirancang untuk para penyelam digunakan melalui penelitian tentang persepsi kebutaan hiu terhadap cahaya dan warna dasar yang dapat menyembunyikan Anda di dalam air," lanjut Anderson.
Collin menambahkan, banyak hewan dalam kultur biologi ditolak hewan berbahaya - mangsa yang memberikan sinyal yang entah bagaimana mengatakan 'Jangan makan saya'. "Dan, ini telah terwujud dalam pola bergaris (pakaian ini)," kata Collin.
SAMS, yang memegang lisensi atas produk pakaian ini, membuka pre-order pertama secara online pada hari ini, mulai dari harga 429 dolar Australia (USD392) atau sekitar Rp4 juta.
(dmd)