JCR pertahankan peringkat investasi RI BBB-
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa lembaga pemeringkat Jepang, Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) telah mempertahankan peringkat Investasi Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada posisi BBB- atau stable outlook.
Dalam siaran persnya, JCR menyampaikan 3 (tiga) faktor kunci yang mendukung keputusan mempertahankan peringkat investasi Indonesia itu.
Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan didukung oleh permintaan domestik yang solid. Kedua, beban utang publik yang rendah sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati. Dan ketiga, ketahanan terhadap gejolak eksternal.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyambut baik penilaian JCR itu, dan berharap Indonesia bisa mempertahankannya. “Afirmasi peringkat tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia relatif stabil ditengah perlambatan perekonomian global yang disertai ketidakpastian yang tinggi,” kata Agus Martowardojo dalam siaran persnya, Selasa (23/7/2013).
Menurut Agus, momentum ini perlu dipertahankan melalui upaya yang terkoordinasi antara Pemerintah dan BI sehingga perekonomian yang lebih sehat dapat tetap terjaga dan peningkatan peringkat kredit dapat tercapai.
Dalam rilis JCR itu juga disampaikan analisa, bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kesinambungan fiskal pada tahun-tahun mendatang. Di sisi lain, Indonesia perlu memperhatikan defisit transaksi berjalan yang dialami neraca pembayaran belakangan ini.
Dalam siaran persnya, JCR menyampaikan 3 (tiga) faktor kunci yang mendukung keputusan mempertahankan peringkat investasi Indonesia itu.
Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan didukung oleh permintaan domestik yang solid. Kedua, beban utang publik yang rendah sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati. Dan ketiga, ketahanan terhadap gejolak eksternal.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyambut baik penilaian JCR itu, dan berharap Indonesia bisa mempertahankannya. “Afirmasi peringkat tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia relatif stabil ditengah perlambatan perekonomian global yang disertai ketidakpastian yang tinggi,” kata Agus Martowardojo dalam siaran persnya, Selasa (23/7/2013).
Menurut Agus, momentum ini perlu dipertahankan melalui upaya yang terkoordinasi antara Pemerintah dan BI sehingga perekonomian yang lebih sehat dapat tetap terjaga dan peningkatan peringkat kredit dapat tercapai.
Dalam rilis JCR itu juga disampaikan analisa, bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kesinambungan fiskal pada tahun-tahun mendatang. Di sisi lain, Indonesia perlu memperhatikan defisit transaksi berjalan yang dialami neraca pembayaran belakangan ini.
(gpr)