Harga komoditas turun, inflasi diperkirakan tetap tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Penurunan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional menjelang Lebaran, diyakini tidak akan banyak memengaruhi laju inflasi. Inflasi diperkirakan masih tinggi, akibat dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Asisten Pimpinan Bank Indonesia KPBI DIY, Djoko Raharto memprediksi, tingkat inflasi pada Juli tetap di atas 1 persen. Penurunan dan stabilnya harga komoditas di pasar tidak akan mampu menahan laju inflasi akibat kenaikan harga (BBM). "Kita perkirakan inflasi masih di atas 1 persen," kata dia, Selasa (23/7/2013).
Tingginya inflasi ini, kata dia, juga akan dipengaruhi pencairan gaji ke-13 yang akan diikuti dengan meningkatnya daya beli. Belum lagi, ekspektasi konsumen yang memandang setiap Ramadan akan terjadi peningkatan harga.
Karena itu, TPID meminta masyarakat agar tidak berlebihan dalam melakukan konsumsi. Bulog memiliki stok beras yang aman hingga beberapa bulan ke depan.
Di samping itu, sejumlah distributor juga siap memenuhi kebutuhan pasar. "Pekan kedua Ramadan ini memang harga cenderung turun karena permintaan juga turun. Ini yang harus dipertahankan," ujarnya.
Asisten Pimpinan Bank Indonesia KPBI DIY, Djoko Raharto memprediksi, tingkat inflasi pada Juli tetap di atas 1 persen. Penurunan dan stabilnya harga komoditas di pasar tidak akan mampu menahan laju inflasi akibat kenaikan harga (BBM). "Kita perkirakan inflasi masih di atas 1 persen," kata dia, Selasa (23/7/2013).
Tingginya inflasi ini, kata dia, juga akan dipengaruhi pencairan gaji ke-13 yang akan diikuti dengan meningkatnya daya beli. Belum lagi, ekspektasi konsumen yang memandang setiap Ramadan akan terjadi peningkatan harga.
Karena itu, TPID meminta masyarakat agar tidak berlebihan dalam melakukan konsumsi. Bulog memiliki stok beras yang aman hingga beberapa bulan ke depan.
Di samping itu, sejumlah distributor juga siap memenuhi kebutuhan pasar. "Pekan kedua Ramadan ini memang harga cenderung turun karena permintaan juga turun. Ini yang harus dipertahankan," ujarnya.
(izz)