Harga minyak dunia tertekan data PMI China
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini lebih rendah, setelah data manufaktur China buruk menjelang rilis stok energi Amerika Serikat (AS).
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, turun 69 sen menjadi USD107,73 per barel pada perdagangan London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 15 sen menjadi USD107,08 per barel.
Raksasa perbankan global, HSBC melaporkan, indeks pembelian manajer (purchasing managers index/PMI) awal China berada di level terendah dalam 11 bulan, sebesar 47,7 poin pada Juli, turun dari 48,2 poin pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kontraksi. Sementara pembacaan akhir akan dirilis awal bulan depan.
"Data PMI China negatif memiliki efek merendam harga minyak," kata Jason Hughes, kepala perdagangan-penjualan CMC Markets, Singapura, seperti dilansir AFP, Rabu (24/7/2013).
"Pedagang juga mengamati dengan seksama data PMI Eropa dan tempat lain sebagai petunjuk permintaan global," ujarnya.
Investor saat ini memantau rilis mingguan stok minyak mentah AS dari Departemen Energi. Di mana American Petroleum Institute memperkirakan persediaan turun 1,44 juta pada pekan yang berakhir 19 Juli, sebagai sinyal permintaan menguat di tengah musim liburan warga AS.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, turun 69 sen menjadi USD107,73 per barel pada perdagangan London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 15 sen menjadi USD107,08 per barel.
Raksasa perbankan global, HSBC melaporkan, indeks pembelian manajer (purchasing managers index/PMI) awal China berada di level terendah dalam 11 bulan, sebesar 47,7 poin pada Juli, turun dari 48,2 poin pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kontraksi. Sementara pembacaan akhir akan dirilis awal bulan depan.
"Data PMI China negatif memiliki efek merendam harga minyak," kata Jason Hughes, kepala perdagangan-penjualan CMC Markets, Singapura, seperti dilansir AFP, Rabu (24/7/2013).
"Pedagang juga mengamati dengan seksama data PMI Eropa dan tempat lain sebagai petunjuk permintaan global," ujarnya.
Investor saat ini memantau rilis mingguan stok minyak mentah AS dari Departemen Energi. Di mana American Petroleum Institute memperkirakan persediaan turun 1,44 juta pada pekan yang berakhir 19 Juli, sebagai sinyal permintaan menguat di tengah musim liburan warga AS.
(dmd)