Kenaikkan pajak penjualan akan ganggu ekonomi Jepang

Kamis, 25 Juli 2013 - 11:39 WIB
Kenaikkan pajak penjualan akan ganggu ekonomi Jepang
Kenaikkan pajak penjualan akan ganggu ekonomi Jepang
A A A
Sindonews.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang sekarang duduk di mayoritas parlemen dalam enam tahun, menghadapi ancaman perbedaan politik terkait rencana kenaikan pajak penjualan, yang mengancam upaya menangkap rebound ekonomi.

Menurut median dari 23 perkiraan ekonomi, yang dilansir dari Bloomberg, Kamis (25/7/2013), ekonomi terbesar ketiga di dunia itu memiliki peluang di atas 30 persen kembali masuk ke dalam resesi keempat sejak 2008.

Untuk itu, Abe akan menerapkan kenaikan retribusi konsumsi menjadi 8 persen pada April, dari 5 persen. Survei menunjukkan dia akan membutuhkan 5 triliun yen (USD50 miliar) paket fiskal untuk meredam dampak kenaikan.

Memburuknya pertumbuhan akan melawan janji Abe menghidupkan kembali Jepang dari kelesuan ekonomi selama dua dekade. Pada saat yang sama gagal melaksanakan dorongan risiko pajak merusak kepercayaan pada janji Jepang mengendalikan beban utang terbesar di dunia

"Pasar akan meningkatkan tanda tanya tentang Abenomics jika perekonomian jatuh ke dalam resesi setelah menaikkan pajak penjualan," kata Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom dari perusahaan perdagangan Itochu Corp, Tokyo.

"Anggota partai berkuasa Abe akan meminta pengeluaran ekstra, terutama orang-orang mewakili sektor yang akan sangat terpengaruh oleh deregulasi dan negosiasi perdagangan bebas TPP (Trans Pacific Partnership)," tambahnya.

Abe, 58, telah menyebarkan janji reformasi struktural meliputi keputusan bergabung dengan pembicaraan perdagangan Trans Pacific Partnership, yang bisa membuat sektor pertanian Jepang tertekan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4810 seconds (0.1#10.140)